Mulai Terang-terangan, Rusia Gandeng China Ingin Hentikan Dominasi Barat

26 Mei 2023 13:20

GenPI.co - Pihak Rusia secara terang-terangan mengakui bahwa mereka menggandeng China untuk mencoba menghentikan upada Barat dalam mendominasi wilayahnya.

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Mikhail Mishustin selaku Perdana Menteri Rusia pada konferensi pers-nya, Kamis (25/5).

"Kami menghargai ikatan tetangga baik yang telah berjalan lama, kemitraan dan kerja sama antara Federasi Rusia dengan Republik Rakyat China. Hal ini sangat penting bagi kami dengan meningkatnya gejolak di arena internasional," kata Mishustin dikutip dari TASS, Jumat (26/5).

BACA JUGA:  Ingin Sudahi Perang Rusia dan Ukraina, China Langsung Turun Tangan

Mikhail Mishustin mengatakan bahwa Rusia dan China akan berdiri bersama dalam melawan upaya kolektif Barat untuk mempertahankan dominasi global mereka, dan akan melawan keras ambisi berbahaya tersebut.

"Negara kami saling bahu membahu menangkis upaya kolektif Barat untuk mempertahankan dominasi global dan mengambil keuntungan dari sanksi ilegal bagi yang memaksakan kehendak mereka kepada negara-negara merdeka," tambah dia.

BACA JUGA:  Rusia Sebut Ukraina Jadi Korban Percobaan Senjata Amerika Serikat

Mikhail pun merasa yakin dan optimistis, bahwa Rusia dan China dapat memberikan tanggapan yang tegas untuk menjaga dunia tetap stabil.

"Saya yakin Rusia dan China akan memberikan tanggapan tegas atas aspirasi berbahaya itu dan akan menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kemajuan yang stabil, menuju tujuan strategis bersama kami," lanjut Mishustin.

BACA JUGA:  Bantu Ukraina Perang Lawan Rusia, Amerika Serikat Kirim Rp 5,6 Ttriliun

Mishustin merasa terharu dalam pertemuan terbarunya dengan Perdana Menteri China, Li Qiang dan memuji pembicaraan keduanya sangat berarti.

Menurut perdana menteri Rusia itu, mereka membahas perkembangan dalam kerja sama perdagangan dan ekonomi serta menyerukan membuka bidang baru yang menjanjikan untuk membawa hubungan Rusia-China ke tingkat yang baru pada 2030.

"Dengan kerja sama perdagangan dan ekonomi, kami menganggap hal itu penting untuk memperluas hubungan budaya dan kemanusiaan. Mereka mengokohkan dasar persahabatan dan kasih sayang timbal balik antara bangsa kami, yang harus kami wariskan kepada generasi masa depan Rusia dan China," tutup Mishustin.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co