Tory Burch Tampilkan Koleksi Kemilau dengan Warna Netral di New York Fashion Week

14 Februari 2024 13:50

GenPI.co - Kemilau dan kilau dengan sentuhan keagungan dipamerkan pada hari Senin saat Tory Burch memamerkan Koleksi Musim Gugur Musim Dingin 2024 miliknya di New York Fashion Week.

Dilansir AP News, terinspirasi oleh benda-benda biasa seperti kap lampu atau mantel usang, Burch mulai mendefinisikan ulang bentuk desainnya dengan koleksi ini.

“Saya memulai dengan konsep bagaimana membuat kehidupan sehari-hari menjadi indah,” kata Burch kepada Associated Press dalam wawancara pasca-pertunjukan.

BACA JUGA:  Di Paris Fashion Week, Dior Tampilkan Malam Penuh Bintang dengan Kemegahan Balet

Ia melanjutkan dengan mengungkapkan keinginannya untuk menghadirkan siluet dengan cara yang segar dan baru dengan menggunakan tekstur berbeda dan cara kreatif dalam menyatukan jahitan untuk menciptakan kesan “ringan”.

“Saya menjadi sangat terobsesi dengan gagasan tentang volume, tetapi bukan yang berat.”

BACA JUGA:  Loewe Eksplorasi Maskulinitas Modern dan Era Media Sosial dalam Paris Fashion Week

Emily Ratajkowski, Paloma Elsesser, dan Irina Shayk, yang menutup pertunjukan dengan mantel Tinsel Raffia, termasuk di antara model yang memamerkan 34 desain koleksinya.

Bersama model lainnya, mereka berjalan di lorong panjang dan sempit di Perpustakaan Umum New York yang menampilkan variasi konsep Burch, termasuk atasan dan rok buaya palsu, serta mantel dan gaun rafia Tinsel.

BACA JUGA:  7 Tren Fashion yang Bakal Booming di Tahun Ini, Cekidot!

“Saya benar-benar banyak berpikir untuk mengerjakan kain yang menciptakan bentuk, baik melalui teknik pengikatan atau penyegelan jahitan, namun membuat kain tersebut benar-benar ringan dan melekat pada tubuh dengan banyak regangan,” kata Burch.

Meskipun banyak desain yang membuat Burch keluar dari zona nyamannya, salah satu yang menonjol adalah sweter berkerudung dengan rok kap lampu oranye.

Burch mengatakan semangat warna disandingkan dengan “nada netral yang indah” dalam palet koleksinya.

“Saya pikir yang menarik adalah bagaimana Anda mengambil warna netral dan menciptakan kedalaman yang cukup sehingga beresonansi sebagai palet dan kemudian menyetrumnya dengan warna biru burung beo dan oranye cerah," katanya.

Berkreasi dengan bahan palsu juga berperan dalam koleksi ini.

“Kami memiliki jaket landak yang terbuat dari bulu palsu. Kulitnya terbuat dari katun dengan finishing seperti buaya… itu campuran katun. Jadi bukan, itu bukan kulit. Lalu kami menggunakan kulit kertas.” (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co