GenPI.co - Presiden Joe Biden pada hari Selasa secara pribadi mengimbau para pemilih Latin, dengan mengatakan bahwa itulah alasan dia mengalahkan Donald Trump pada tahun 2020 dan mendesak mereka untuk membantunya melakukannya lagi pada bulan November.
“Saya membutuhkan Anda kembali,” katanya kepada beberapa lusin pendukungnya yang memadati restoran lokal Meksiko, dilansir AP News.
Biden mengatakan pemilu mendatang bukanlah referendum terhadap dirinya, melainkan pilihan antara “saya dan seorang pria bernama Trump.”
Partai Demokrat menyoroti retorika Trump yang menghina orang-orang Latin.
Biden mengatakan tingkat pengangguran di kalangan warga Hispanik adalah yang terendah dalam jangka waktu lama karena kebijakannya.
Dia menyinggung inisiatif pemerintah untuk membantu usaha kecil dan mengurangi kekerasan bersenjata, dan mengkritik Trump karena menginginkan lebih banyak pemotongan pajak bagi orang-orang kaya.
“Dia ingin menghapus semua program yang kita buat,” kata Biden.
Dorongan Biden terhadap para pemilih Latin adalah bagian dari upaya kampanye yang lebih luas untuk meletakkan dasar guna melibatkan kembali berbagai konstituen yang ia perlukan agar bisa terpilih kembali.
Upaya ini menjadi semakin penting karena sebagian besar pendukung Biden, seperti orang dewasa berkulit hitam dan Hispanik, semakin kecewa dengan kinerja Biden di kantor.
Dalam jajak pendapat AP-NORC yang dilakukan pada bulan Februari , 38% orang dewasa AS menyetujui cara Biden menangani pekerjaannya.
Hampir 6 dari 10 orang dewasa berkulit hitam (58%) menyetujuinya, dibandingkan dengan 36% orang dewasa Hispanik.
Orang dewasa berkulit hitam lebih besar kemungkinannya untuk menyetujui Biden dibandingkan orang dewasa berkulit putih dan Hispanik, namun persetujuan tersebut menurun dalam tiga tahun sejak Biden menjabat.
Biden, yang sedang menjalani kampanye selama tiga hari di Nevada, Arizona, dan Texas yang sebagian besar dirancang untuk menarik pemilih Latin, mengatakan kepada para pendukungnya pada pertemuan politik sebelumnya di Reno, Nevada, bahwa ia dan Trump memiliki “nilai yang berbeda.” (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News