Inggris Meningkatkan Belanja Pertahanan dan Beri Bantuan Militer kepada Ukraina

24 April 2024 23:30

GenPI.co - Perdana Menteri Inggris pada hari Selasa mengatakan bahwa negaranya menempatkan industri pertahanannya pada “pijakan perang” dengan meningkatkan belanja pertahanan menjadi 2,5% dari PDB pada akhir dekade ini.

Dilansir AP News, Inggris juga berjanji untuk mengirim senjata senilai 500 juta pound (USD 620 juta) ke Ukraina.

Perdana Menteri Rishi Sunak menggambarkan peningkatan tersebut sebagai “penguatan pertahanan nasional kita yang terbesar dalam satu generasi.”

BACA JUGA:  Rusia Klaim Berhasil Tembak Jatuh 50 Drone Ukraina

“Di dunia yang paling berbahaya sejak berakhirnya Perang Dingin, kita tidak bisa berpuas diri,” kata Sunak pada konferensi pers bersama Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg saat berkunjung ke Polandia.

“Ketika musuh kita bersatu, kita harus berbuat lebih banyak untuk membela negara, kepentingan, dan nilai-nilai kita.”

BACA JUGA:  Rudal Rusia Hantam Pusat Kota Chernihiv di Ukraina Utara, 17 Orang Tewas

Sunak menjanjikan tambahan belanja pertahanan sebesar 75 miliar pound (USD 93 miliar) selama enam tahun ke depan.

Target belanja 2,5% PDB ini merupakan komitmen kembali terhadap target yang ditetapkan mantan Perdana Menteri Boris Johnson pada tahun 2022. Sunak sebelumnya mengatakan target tersebut akan tercapai jika kondisi perekonomian memungkinkan.

BACA JUGA:  Ingin Berhasil Seperti Israel, Ukraina Minta Lebih Banyak Dukungan Hadapi Rusia

Satu dekade lalu, para pemimpin NATO setuju untuk mengalokasikan 2% PDB untuk belanja pertahanan.

Invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina telah memberikan urgensi baru bagi upaya tersebut.

Inggris telah mengeluarkan dana melebihi jumlah tersebut selama dekade terakhir tetapi tidak pernah lebih tinggi dari 2,35% pada tahun 2020, menurut data NATO.

“Kami akan menempatkan industri pertahanan Inggris pada landasan perang,” Sunak mengatakan kepada pasukan Inggris yang bertugas di front timur NATO dekat Ukraina.

“Salah satu pelajaran penting dari perang di Ukraina adalah kita memerlukan persediaan amunisi yang lebih banyak, dan industri agar dapat mengisinya kembali dengan lebih cepat.”

Angka resmi Inggris menunjukkan bahwa belanja pertahanan tahun lalu adalah sekitar 55,5 miliar pound.

Data NATO menunjukkan bahwa Inggris berjumlah sekitar 2,07% dari PDB, mengungguli negara-negara termasuk Prancis dan Jerman namun tertinggal dari Polandia, Amerika, Estonia dan lain-lain.

“Sudah waktunya bagi kita untuk mempersenjatai kembali,” kata Sunak dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, sambil mencatat bahwa Polandia menghabiskan persentase PDB yang lebih besar untuk pertahanan dibandingkan sekutu NATO mana pun. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co