Vladimir Putin Mempertanyakan Legitimasi Zelenskyy sebagai Pemimpin Ukraina

27 Mei 2024 14:40

GenPI.co - Presiden Rusia Vladimir Putin mempertanyakan apakah Volodymyr Zelenskyy memiliki legitimasi untuk bernegosiasi atas nama Ukraina.

Dilansir AP News, hal itu disampaikan Putin saat mengunjungi mitranya dari Belarusia dan sekutu dekatnya untuk melakukan pembicaraan pada hari Jumat di Minsk.

Rusia bersedia mengadakan pembicaraan mengenai perang di Ukraina, kata Putin, namun masa jabatan lima tahun Zelenskyy seharusnya berakhir pada 20 Mei.

BACA JUGA:  Norwegia Memperketat Pembatasan Masuknya Orang Rusia

Namun, Zelenskyy mengesampingkan pemilihan presiden baru saat negaranya sedang berperang, sesuatu yang tampaknya diabaikan Putin dalam pernyataannya kepada wartawan.

Undang-undang Ukraina melarang pemilu selama darurat militer yang telah diberlakukan sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari 2022.

BACA JUGA:  Rudal Rusia Membunuh 7 Orang di Kota Terbesar Kedua di Ukraina

Negara tersebut harus mengubah undang-undang tersebut menjadi pemilu selama keadaan perang.

Para pejabat Rusia telah berulang kali meminta perhatian terhadap pertanyaan tentang masa jabatan Zelenskyy selama seminggu terakhir.

BACA JUGA:  Rusia Serang Jaringan Listrik Ukraina, Terjadi Pemadaman Bergilir Secara Nasional

“Tentu saja, kami sadar bahwa legitimasi kepala negara saat ini telah berakhir,” kata Putin pada konferensi pers di Minsk setelah pembicaraan dengan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.

“Kita harus benar-benar yakin bahwa kita berurusan dengan pihak berwenang yang sah,” kata Putin, yang berulang kali menyatakan bahwa Rusia siap melakukan pembicaraan dengan Ukraina.

Namun, Zelensky menolak prasyarat yang diajukan Rusia untuk melakukan pembicaraan, termasuk mengizinkan Rusia mempertahankan wilayah yang diambil pasukan Kremlin sejak invasi Februari 2022.

Konferensi perdamaian internasional mengenai Ukraina akan diadakan di Swiss pada bulan Juni, namun Rusia tidak diundang dan Putin mengabaikan pentingnya konferensi tersebut.

Kunjungan dua hari ke Belarus adalah salah satu dari beberapa tur luar negeri yang dilakukan Putin untuk memulai masa jabatan kelimanya.

Sejak pelantikannya pada 7 Mei, ia juga telah berangkat ke China dan dijadwalkan tiba di Uzbekistan pada hari Minggu.

Rusia dan Belarus memiliki hubungan yang semakin dekat dan pada akhirnya diperkirakan akan membentuk apa yang disebut “negara kesatuan”. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co