GenPI.co - Menteri luar negeri Rusia menuduh Amerika Serikat pada hari Selasa menahan seluruh Barat "di bawah todongan senjata" dan menghalangi kerja sama internasional.
Dilansir AP News, hal itu sebuah klaim yang dikecam oleh duta besar AS untuk PBB sebagai "kemunafikan" oleh sebuah negara yang menginvasi negara tetangga Ukraina.
Tuduhan itu muncul di acara puncak Rusia selama masa jabatannya sebagai presiden Dewan Keamanan PBB bulan ini, dan Rusia memilih topik “Kerja sama multilateral untuk tatanan dunia yang lebih adil, demokratis, dan berkelanjutan.”
Diplomat tertinggi Rusia, Sergey Lavrov, terbang dari Moskow untuk memimpin acara tersebut.
Tepat sebelum pertemuan, Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, membacakan pernyataan atas nama sekitar 50 negara, termasuk Amerika Serikat, yang duta besarnya Linda Thomas-Greenfield termasuk di antara beberapa lusin utusan PBB yang berada di sekitarnya.
Pernyataan bersama tersebut menyatakan bahwa masyarakat internasional tidak boleh teralihkan dari "pelanggaran mencolok" Rusia terhadap integritas teritorial Ukraina dan dari Moskow yang "secara sinis berusaha menampilkan dirinya sebagai penjaga tatanan multilateral."
Negara-negara tersebut mengutuk agresi Rusia terhadap Ukraina, dukungan militer Korea Utara kepada Moskow yang melanggar sanksi PBB, dan pelanggaran oleh Iran saat sanksi PBB berlaku.
“Tindakan ilegal berkelanjutan Federasi Rusia dan kemunafikan terang-terangan merusak kerja sama multilateral dan internasional” dan “memperburuk ketegangan regional, dan membahayakan perdamaian dan keamanan internasional,” kata 50 negara tersebut.
Tidak seperti biasanya, tidak ada pejabat PBB atau pakar luar yang memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan.
Sebaliknya, Lavrov memulai pertemuan tersebut dengan mengkritik Amerika Serikat karena menyatakan “keistimewaannya sendiri.”
“Semua hewan itu sama, tetapi beberapa di antaranya lebih sama daripada yang lain,” kata Lavrov, mengutip novel terkenal George Orwell, “Animal Farm.”
Ia kemudian menyerang "ekspansi gegabah" NATO di Eropa meskipun ada peringatan berulang kali dari Moskow dan mengatakan "operasi militer khusus" di Ukraina diluncurkan untuk menghilangkan ancaman terhadap keamanan Rusia.
Lavrov menuduh Washington melakukan segala hal yang mungkin “untuk menghancurkan” tatanan global “untuk mengekang Rusia, China, dan negara-negara lain yang kebijakan independennya dianggap sebagai tantangan terhadap hegemoninya.”
“Orang Amerika mengarahkan senjatanya ke seluruh wilayah Barat dan memperluas perdagangan serta perang ekonomi dengan pihak-pihak yang mereka anggap tidak diinginkan,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News