Kunjungan ke Rusia Dikritik, PM India Bakal Bertemu Presiden Ukraina

21 Agustus 2024 14:40

GenPI.co - Perdana Menteri India Narendra Modi akan mengunjungi Ukraina minggu ini dan bertemu dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy, kedua negara mengumumkan pada hari Senin, beberapa minggu setelah ia bertemu dengan Presiden Vladimir Putin di Moskow.

Dilansir AP News, Modi akan mengunjungi Ukraina atas undangan Zelensky pada hari Jumat, kata Tanmaya Lal, pejabat senior di Kementerian Luar Negeri, dalam sebuah pengarahan di New Delhi.

Ia mengatakan kunjungan tersebut akan memberikan kesempatan bagi kedua pemimpin untuk membahas kerja sama di bidang pertahanan, hubungan ekonomi dan bisnis, sains dan teknologi, serta sektor-sektor lainnya.

BACA JUGA:  Pasukan Rusia Mendekat, Ukraina Desak Warga Sipil Mengungsi dari Kota Pokrovsk

Kantor Kepresidenan Ukraina juga mengumumkan perjalanan Modi, dengan mengatakan bahwa ini merupakan kunjungan pertamanya di mana kedua pemimpin akan menandatangani sejumlah dokumen kerja sama dan membahas “masalah kerja sama bilateral dan multilateral.”

Perjalanan Modi ke Ukraina dilakukan sebulan setelah Zelensky mengkritik kunjungan dua harinya ke Moskow pada bulan Juli, ketika ia bertemu dengan Putin pada hari ketika rudal Rusia menyerang Ukraina, menewaskan banyak orang.

BACA JUGA:  Presiden Ukraina Sebut Serangan ke Wilayah Kursk Rusia untuk Ciptakan Zona Penyangga

Zelenskyy menggambarkan pertemuan itu sebagai "kekecewaan besar dan pukulan telak bagi upaya perdamaian saat melihat pemimpin negara demokrasi terbesar di dunia memeluk penjahat paling berdarah di dunia di Moskow pada hari seperti itu".

Ia juga menegur Modi karena memeluk Putin selama pertemuan mereka.

BACA JUGA:  Kasus Polio Pertama Dikonfirmasi pada Seorang Anak Berusia 10 Bulan di Gaza

Modi tidak membahas serangan itu secara langsung selama perjalanannya, tetapi menyinggung pertumpahan darah saat berbicara tentang pertemuannya dengan Putin.

"Baik itu perang, pertikaian, atau serangan teroris, setiap orang yang percaya pada kemanusiaan, ketika ada korban jiwa, ia akan merasa sedih," kata Modi saat itu.

"Ketika anak-anak tak berdosa terbunuh, ketika kita melihat anak-anak tak berdosa meninggal, maka hati kita akan terasa sakit. Dan rasa sakit itu sangat mengerikan."

India menghindari mengutuk invasi Rusia dan sebaliknya mendesak Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan konflik melalui dialog dan diplomasi.

“Konflik ini masih berlangsung dan kami yakin bahwa penyelesaian konflik ini hanya dapat dicapai melalui dialog dan diplomasi,” kata Lal pada hari Senin.

Ia mengatakan, “India secara konsisten menganjurkan diplomasi dan dialog untuk mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan.” 

Di bawah Modi, New Delhi berupaya mempererat hubungannya dengan Barat sekaligus menjaga hubungan dengan Moskow, pemasok utama pertahanan bagi India.

Ia berhati-hati agar tidak membuat Moskow kesal mengingat kemitraan kedua negara sudah terjalin sejak Perang Dingin.

India juga telah menjadi pembeli utama minyak Rusia menyusul sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang menutup sebagian besar pasar Barat untuk ekspor Rusia.

Menurut para analis, India kini memperoleh lebih dari 40% impor minyaknya dari Rusia.

AS juga telah mengemukakan kekhawatirannya atas hubungan India dengan Rusia, terutama pada saat Washington tengah berupaya memperkuat hubungan dengan New Delhi sebagai penyeimbang terhadap China.

Pada saat kunjungan Modi ke Moskow, penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan telah memperingatkan New Delhi bahwa "bertaruh pada Rusia sebagai mitra jangka panjang yang dapat diandalkan bukanlah taruhan yang bagus."

AS juga khawatir dengan waktu kunjungan Modi karena kunjungan tersebut dilakukan di tengah-tengah KTT NATO yang diadakan di Washington, di mana Barat bergerak untuk mendukung Ukraina. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co