GenPI.co - Kelompok ahli yang ditugaskan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk menyelidiki awal mula pandemi covid-19 merilis laporan akhir, Senin (30/6).
Namun, hasilnya belum memberikan jawaban yang memuaskan.
Dilansir AP News, para ilmuwan masih belum bisa memastikan bagaimana krisis kesehatan global terburuk dalam satu abad terakhir ini dimulai.
Ketua kelompok ahli Marietjie Venter mengatakan sebagian besar bukti ilmiah mendukung hipotesis bahwa virus corona baru berpindah dari hewan ke manusia.
Kesimpulan itu sejalan dengan temuan dari tim penyelidik WHO pada 2021.
Saat itu, para ilmuwan menyimpulkan virus kemungkinan besar berasal dari kelelawar dan menular ke manusia melalui hewan perantara.
WHO menyebut kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin.
Venter mengungkapkan setelah lebih dari tiga tahun penelitian, pihaknya masih belum berhasil memperoleh data penting yang dibutuhkan untuk mengevaluasi apakah covid-19 hasil kecelakaan laboratorium.
WHO telah berulang kali meminta data, termasuk ratusan sekuens genetik dan informasi biosekuriti yang lebih rinci, kepada pemerintah China.
"Hipotesis ini tidak bisa diselidiki lebih lanjut atau dikesampingkan. Hipotesis ini sangat spekulatif, didasarkan pada opini politik dan tidak didukung bukti ilmiah," ujar Venter.
Venter menegaskan tidak ada bukti manipulasi virus di laboratorium dan tidak ada indikasi bahwa virus ini telah menyebar ke luar China sebelum Desember 2019.
"Sampai ada lebih banyak data ilmiah, awal mula SARS-CoV-2 dalam populasi manusia akan tetap menjadi misteri," katanya.
Menurut Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkap awal mula pandemi merupakan keharusan moral, mengingat dampaknya yang luar biasa besar.
Sebanyak 20 juta nyawa melayang, kerugian ekonomi global mencapai USD 10 triliun, dan kehidupan miliaran orang di seluruh dunia terguncang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News