Kekerasan Meningkat, Peru Umumkan Keadaan Darurat dan Kerahkan Tentara

19 Maret 2025 14:00

GenPI.co - Presiden Peru Dina Boluarte mengumumkan keadaan darurat di ibu kota, Lima, Senin (18/3).

Dilansir AP News, Boluarte memerintahkan pengerahan tentara untuk membantu polisi mengatasi lonjakan kekerasan.

Pemerintah Peru menerbitkan dekrit yang menyatakan bahwa keadaan darurat akan berlangsung selama 30 hari.

BACA JUGA:  Hizbullah dan Israel Bertempur di Perbatasan, Tentara Lebanon Hanya Menonton

Pihak berwenang akan membatasi beberapa hak warga, termasuk kebebasan berkumpul dan bergerak.

Itu berarti polisi dan tentara bisa menahan orang tanpa perintah pengadilan.

BACA JUGA:  Ukraina Sebut Tentara Korea Utara Berada di Rusia

Peru telah mengalami peningkatan pembunuhan, pemerasan dengan kekerasan, dan serangan di tempat umum dalam beberapa bulan terakhir.

Polisi melaporkan 459 pembunuhan dari 1 Januari 2025 - 16 Maret 2025 dan 1.909 laporan pemerasan pada Januari saja.

BACA JUGA:  Tentara Korea Utara Disebut Kurang Familiar dengan Medan Perang

Namun, kemarahan memuncak setelah pembunuhan Paul Flores, vokalis utama berusia 39 tahun dari grup musik cumbia Armonia 10, Minggu (16/3).

Cumbia merupakan gaya musik Latin yang diiringi tarian mengikuti irama drum, marakas, dan instrumen lainnya.

Di Kongres, anggota parlemen oposisi meminta mosi tidak percaya terhadap Menteri Dalam Negeri Juan Jose Santivanez karena tidak ada rencana untuk mengatasi kekerasan.

Pemungutan suara tersebut diharapkan akan dibahas dalam sidang pleno Kongres akhir pekan ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co