GenPI.co - Orang Mesir kuno telah lama digambarkan mengenakan hiasan aneh berbentuk kerucut pada kepala mereka. Namun para para arkeolog tidak memiliki bukti fisik tentang keberadaan mereka. Namun baru-baru ini ditemukan dua kerucut kepala pada dua individu yang terkubur sekitar 3.300 tahun yang lalu di lokasi Amarna di Mesir.
Melansir dari Livescience, antara 1550 SM. dan 30 SM, seni Mesir menggambarkan orang mengenakan apa yang tampak seperti kerucut di kepala mereka. Karena tidak ada contoh kerucut ini pernah ditemukan, para arkeolog bertanya-tanya apakah mereka benar-benar ada atau merupakan motif artistik yang tidak memiliki dasar dalam kenyataan, seperti orang-orang suci dengan lingkaran cahaya di atas kepala mereka yang digambarkan dalam seni Kristen.
BACA JUGA: Jika Robin Hood itu Tokoh Nyata, Tangannya Pasti panjang Sebelah
Penemuan kerucut itu pun dipublikasi dalam sebuah malahal ilmiah di Jurnal Antiquity, pada Selasa (10/12) lalu. Artikel itu mengupas informasi mengenai tujuan kerucut itu dibuat.
Penemuan belulang perempuan di Permakanan Armana. Tampak pada kepalanya, ia menggunakan kerucut. (Foto: Armana Project)
Kedua individu yang memakai kerucut itu ditemukan di titik terpisah di permakaman di Amarna. Satu individu, seorang wanita, ditemukan pada 2010. Dia meninggal saat berusia antara 20 dan 29 tahun.
“Dia memiliki kepang panjang dan tebal yang menampilkan banyak ekstensi dan ikal akhir dan kerucut itu ditemukan di situ, diletakkan di atas kepala di atas rambut yang terawat baik," tulis tim arkeologi dalam artikel Antiquity.
Para peneliti mencatat bahwa keseluruhan bentuk [dari kerucut] tampaknya adalah kubah rendah. Awalnya berukuran sekitar 3,1 inci (80 milimeter) tinggi dan 3,9 inci (100 mm).
“Orang lain dimakamkan dengan kerucut, ditemukan pada tahun 2015, berusia antara 15 dan 20 tahun ketika dia meninggal (jenis kelamin tidak diketahui). Individu ini tampaknya memiliki rambut mereka dengan ikal terbuka, mungkin ikal tanpa kepang,” tulis para arkeolog, yang juga mencatat bahwa makam telah dirampok di beberapa titik.
BACA JUGA: Bukan Senjata Sniper, ini Benda Paling Berbahaya di Medan Tempur
Kerucut tampak berwarna krem dan analisis spektroskopi menunjukkan bahwa kerucut itu kemungkinan terbuat dari lilin lebah. Kedua individu itu bukan orang kaya. Evaluasi tulang mereka menunjukkan bahwakeduanya melakukan pekerjaan berat dan menderita kekurangan makanan di masa hidup mereka.
Peneliti mengungkapkan tujuan kepala kerucut masih menjadi misteri. Ada yang mengatakan di dalamnya mengandung penwangi untuk mengharumkan tubuh. Sementara ahli lain mengatakannya sebagai simbol sensualitas, seksualitas dan hal-hal yang terkait dengan itu.
Sementara Nicola Harrington, rekan riset kehormatan di departemen arkeologi University of Sydney, punya pendapat lain, Ia menyangsikan kemungkinan makna kerucut dapat dikaitkan dengan kesuburan .
BACA JUGA: Gadis-gadis Cantik dengan Senapan Serbu di Punggung
Lise Manniche, seorang profesor emeritus Egyptology di University of Copenhagen yang tidak terlibat dalam penelitian ini, setuju dengan para arkeolog bahwa ini adalah penemuan penting.
Dia berpikir bahwa kerucut yang terbuat dari salap akan digunakan oleh kelas menengah atau atas. Namun dalam kasus dua individu yang ditemukan terkubur dengan kerucut di Amarna tidak mampu membeli kerucut yang terbuat dari salap dan malah mengenakan kerucut yang terbuat dari lilin lebah.
"Saya akan menafsirkan dua kerucut sebagai 'kerucut dummy,' digunakan oleh penduduk yang kurang beruntung di kota sebagai pengganti kerucut kelas menengah dan atas,” kata Manniche
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News