GenPI.co - Perang Iran vs Amerika Serikat makin sulit dihindari. Ada Katyusha yang disiapkan Iran. Itu adalah roket yang ditembakkan dengan salvo terus menerus tanpa bisa ditangkis lawan.
Serangan roket atau rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Erbil, Irak, menyadarkan semua warga bumi jika pertempuran sengit segera terjadi.
BACA JUGA: Iran Siapkan Senjata Kiamat, Amerika Serikat Mulai Jantungan
Iran selaku penyerang menegaskan jika tembakan rudal yang mereka lakukan demi membalas kematian sang jenderal, Qasem Soleimani.
Presiden AS Donald Trump yang terganggu tidurnya gegara mengetahui serangan ini langsung berkomunikasi dengan Pentagon.
BACA JUGA: AS vs Iran, Mana yang Lebih Kuat?
Tak sampai 1 x 24 jam, kesatuan US Army dari 82nd Airborne Brigade All American langsung diberangkatkan ke Timur Tengah menuju Kuwait.
Garda Revolusi Iran tak diam. Roket buatan Uni Soviet di Perang Dunia II disiapkan. Roket tersebut adalah Katyusha.
Sekilas, roket ini tampak usang. Ketinggalan zaman. Tapi soal kemampuan, jangan diragukan lagi.
Dalam gelar operasinya, Katyusha dapat membawa 16 buah roket BM-13.
Saat Front Timur Perang Dunia II berkecamuk, Katyusha sangat diandalkan tentara Merah Soviet untuk melawan Jerman.
Di pihak Jerman sendiri Katyusha merupakan momok menakutkan lantaran bisa melakukan tembakan salvo terus menerus yang menghujani pertahanan mereka dari atas tanpa bisa ditangkis.
Luar biasanya, Iran dapat merawat Katyusha hingga sekarang dan masih berfungsi normal untuk menyerang pangkalan militer AS. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News