Selat Hormuz Memanas, Korea Selatan Kerahkan Satuan Anti-Pembajak

21 Januari 2020 20:20

GenPI.co - Militer Korea Selatan mengatakan berencana memperluas pengerahan unit anti-pembajakan, yang kini beroperasi di lepas pantai Afrika.

Perluasan tersebut menyebar ke area sekitar Selat Hormuz, setelah Amerika Serikat menekan untuk membantu menjaga tanker minyak.

BACA JUGA: 5 Kapal Fregat Terbaik di Dunia, Nomor 2 Dibeli Menhan Prabowo

Hal itu disebabkan, serangan tahun lalu terhadap tanker minyak di Selat Hormuz di lepas pantai Iran, memicu pejabat AS menyeru para sekutu bergabung dengan rencana misi keamanan maritim.

Namun, saat Korea Selatan akan mengerahkan pasukannya ke kawasan  tersebut, termasuk ke Teluk Persia, pihaknya tidak akan secara resmi bergabung dalam pasukan koalisi internasional, kata Kementerian Pertahanan.

BACA JUGA: Menhan Prabowo Respons Kunker Luar Negeri, Jawabannya Cool Banget

"Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk sementara memperluas penyebaran unit militer Cheonghae atas pertimbangan situasi saat ini di Timur Tengah guna memastikan keselamatan warga negara kami dan kebebasan pelayaran kapal kami," beber pejabat kementerian kepada awak media.

Militer Korsel ini, yakni unit Cheonghae diterjunkan di Teluk Aden sejak 2009, yang bertugas menangani pembajakan dalam kemitraan dengan negara-negara Afrika serta Amerika Serikat dan Uni Eropa.

BACA JUGA: Hore... Ini Dia Kabar Gembira untuk Honorer K2 Lulus PPPK 

Unit berkekuatan 302 personel itu mengoperasikan satu kapal perusak seberat 4.500 ton, satu helikopter anti-kapal selam Lynx dan tiga perahu motor cepat, menurut laporan resmi pertahanan 2018 Korea Selatan.

Sementara itu, operasi unit Cheonghae juga terlibat dalam penyelamatan kapal Korea Selatan beserta krunya pada 2011.

BACA JUGA: Erick Thohir Blak-blakan Puji Ahok: Realitas yang Terbaik

Dengan menembak delapan tersangka bajak laut dan menangkap lima orang lainnya dalam proses tersebut.

Pasukan Korea Selatan juga mengevakuasi warga negara mereka dari Libya dan Yaman, dan hingga November 2018 telah mengawal sekitar 18.750 kapal Korea Selatan dan asing.

BACA JUGA: Prabowo Jadi King Maker? 2024 Usung Puan Maharani-Sandiaga Uno

Sebenarnya, Korea Selatan merupakan importir minyak mentah terbesar kelima di dunia sekaligus salah satu pelanggan utama minyak mentah Iran. 

Korsel pun berhenti melakukan impor minyak mentah Iran sejak Mei, setelah keringanan sanksi AS terhadap Iran berakhir awal bulan itu.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co