Virus Corona Tak Terkendali, China dan WHO Minta Bantuan Dunia

28 Februari 2020 03:46

GenPI.co - Wabah virus corona makin mengganas, bahkan semakin masiv tak terkendali.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), walau jendela mulai tertutup, peluang untuk membendung penyebaran wabah virus corona masih terbuka.

BACA JUGA: 3 Khasiat Daun Kelor Luar Biasa, Salah Satunya Bikin Tambah Greng

Kini, wabah virus corona terus merajalela. 

Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia, WHO bahkan mengingatkan bahwa dunia belum siap untuk mengendalikan wabah coronavirus (Covid-19).

BACA JUGA: UU ASN Menghambat Honorer Jadi PNS, Pemerintah Mau Urus K2 Saja

"Anda harus siap untuk mengendalikan ini di skala yang lebih besar... dan itu harus dilakukan dengan cepat," ungkap Bruce Aylward yang menjabat sebagai kepala misi gabungan WHO-China. 

BACA JUGA: Kamu Akan Beruntung, Jika Bersama 3 Zodiak Berhati Malaikat Ini

Menurut Aylward yang memimpin misi para pakar internasional ke China, memuji langkah-langkah terpadu yang dilakukan China untuk mengendalikan wabah virus corona.

Dia mengaku prihatin karena negara-negara lain tidak cukup siap untuk bertindak jika terkena wabah ini.

BACA JUGA: Setelah Bertemu Ahmad Dhani, Pengakuan Maia Estianty Mengejutkan

Meskipun WHO memberikan semangat dan penilaian baik terhadap China, akan tetapi di lapangan berbanding terbalik.

Ganasnya wabah virus corona ini, membuat tenaga medis di China, khususnya di kota Wuhan mulai menyerah.

BACA JUGA: Corona: Dramatis, TNI AL Evakuasi 188 WNI dari Kapal World Dream

Apalagi virus corona ini sudah menular ke ribuan tenaga medis yang harusnya steril.

Hal tersebut juga terkuak, lantaran 2 perawat di Wuhan terbitkan surat terbuka, tentang permohonan agar petugas kesehatan dari seluruh dunia datang ke China untuk membantu memerangi virus corona COVID-19.

BACA JUGALuar Biasa... Khasiat Air Kelapa Sembuhkan 4 Penyakit Kronis

Dikutip dari The Guardian, surat terbuka ini dibuat oleh Yingchun Zeng dari Rumah Sakit Guangzhou Medical dan Yan Zhen dari Rumah Sakit Sun Yat-sen Memorial. 

Surat diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, pada hari Senin (24/2).

Tenaga medis bernama Zeng dan Zhen ini adalah dua dari 14.000 perawat di China yang ditugaskan ke Wuhan, untuk menjadi sukarelawan.

"Kami membutuhkan lebih banyak bantuan. Kami meminta perawat dan staf medis dari seluruh negara di dunia untuk datang ke China sekarang membantu kami dalam pertempuran ini," ungkap Zeng dan Zhen.

"Kondisi dan lingkungan di sini di Wuhan lebih sulit dan ekstrem daripada yang bisa kita bayangkan," jelas Zeng dan Zhen.

Isi dari surat itu akhirnya menggambarkan betapa mirisnya kondisi di Wuhan, dan bagaimana petugas kesehatan kewalahan dalam menangani pasien COVID-19. 

Mereka pun mengaku sudah kekurangan berbagai peralatan pelindung seperti masker N95, kacamata dan baju pelindung, hingga sarung tangan.

Bukan hanya itu saja, mereka juga menceritakan bahwa banyak staf medis yang mengalami luka di bagian telinga dan dahi akibat mengenakan masker selama berjam-jam. 

Beberapa perawat pingsan karena hipoglikemia atau gula darah yang turun di bawah batas normal.

"Meskipun kami adalah perawat profesional, kami juga manusia. Seperti orang lain, kita merasakan ketidakberdayaan, kecemasan, dan ketakutan. Perawat berpengalaman kadang-kadang menyempatkan waktu untuk menghibur dan meredakan kecemasan kita," ungkap Zeng dan Zhen.

Akan tetapi perawat yang berpengalaman pun mungkin akan menangis.

"Karena kita tidak tahu berapa lama kita perlu tinggal di sini, dan kita adalah kelompok yang berisiko tinggi untuk terinfeksi COVID-19," pungkas Zeng dan Zhen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co