GenPI.co - Italia menjadi Negara paling menderita gegara virus corona. Pemicunya di antaranya tradisi cipika cipiki, populasi yang padat serta banyaknya lansia.
Italia memang terlihat paling parah. Angka korban meninggal gegara corona mencapai hampir tiga kali lipat dari China. Padahal, virusnya berasal dari China. Dan Italia, tercatat memiliki salah satu sistem pelindung kesehatan terbaik di Eropa.
Lantas mengapa Italia bisa sampai sangat menderita? Simak ulasannya ya.
BACA JUGA: Musim Corona Jangan Sentuh Area Sensitif, Jantung Bakal Berdebar Keras
1. Tradisi pelukan dan cipika-cipiki
Ada tradisi berpelukan dan cipika-cipiki di Italia. Tradisi ini pula yang disadari Perdana Menteri Italia sebagai alasan utama negara terdampak COVID-19. Ia mengakui terlambat memberlakukan lockdown di Italia.
2. Banyak lansia
Orang Italia menduduki urutan keenam di dunia untuk usia harapan hidup terpanjang, 84 tahun. Penduduk yang masuk kategori lanjut usia mencapai 22,6 persen populasi Italia. Proporsinya tertinggi di Eropa. Dari hasil studi dan penelitian, Virus Corona COVID-19 memang menyasar para lansia.
BACA JUGA: Tampil Manis dan Cantik dengan Lipstik Peach Lokal
3. Ada pusat bisnis
Milan yang terletak di wilayah utara adalah ibu kota Italia secara finansial. Milan menjadi kota perdagangan yang punya hubungan kuat dengan China. Kebanyakan wilayah utara Italia dihuni banyak pendatang yang berstatus sebagai pegawai perusahaan multinasional, terutama orang asal China. Ditambah dengan tingginya catatan keluar masuk yang mayoritas lewat wilayah utara ini.
4. Populasi padat
Kepadatan rata-rata di Italia 533 orang per 2,5 kilometer kubik. Sangat kontras bila dibandingkan dengan Jerman yang punya tingkat kepadatan 235 orang per 2,5 kilometer kubik. Itu sebabnya, virus ini cepat menyebar di kota padat penduduk seperti Milan dan Roma. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News