Tak Mau Lockdown, Hasilnya Swedia Kini Rontok...

05 Juni 2020 03:14

GenPI.co - Ketika mayoritas negara di Eropa melakukan lockdown atau karantina wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona, Swedia justru menolak untuk menerapkan lockdown. Kebijakan itu akhirnya menyebabkan kasus positif virus corona di Negara itu melonjak tinggi. 

BACA JUGA: Kamu Bakal Bahagia Lahir dan Batin Memilih 3 Zodiak Baik Hati Ini

Hal itu juga diakui oleh epidemiologis Dr Anders Tegnell, penanggung jawab kebijakan penanganan wabah virus corona di Swedia. Ia mengatakan seharusnya kebijakan yang lebih ketat diterapkan sejak awal.

"Jelas sebetulnya kita berpeluang melakukan perbaikan dari yang sudah kita lakukan," ujar Tegnell, seperti yang dilansir dari BBC, Kamis, (4/6).

Mengutip data dari laman Worldometers, Kamis (4/6), jumlah kasus virus corona di Swedia tercatat 40,803 kasus. Dari jumlah tersebut, 4,542 orang meninggal dunia.  

BACA JUGA: Tak Percaya Rezeki Nomplok, 4 Zodiak Sangat Beruntung Minggu Ini

Sementara Negara-negara di sekelilingnya seperti Denmark, Norwegia, dan Finlandia yang telah menerapkan lockdown memiliki tingkat kematian yang jauh lebih rendah. 

Denmark sejauh ini melaporkan 580 korban jiwa, Norwegia 237 korban jiwa, dan Finlandia 321 korban jiwa.

April lalu Tegnell berdalih bahwa tingkat kematian yang tinggi di Swedia disebabkan karena panti-panti khusus manula tidak mampu mencegah penularan virus corona. 

BACA JUGA: Wow! Khasiat Terung Ternyata Bikin Wanita Ketagihan

Ia mengatakan, bahwa kebijakan yang sudah berlaku dapat menjadi pelajaran di masa yang akan datang.

"Jika nanti kita menghadapi wabah penyakit yang sama lagi, menyadari apa yang terjadi sekarang, saya kira kita akan bisa mengambil jalan tengah di antara apa yang telah dilakukan Swedia dan negara-negara di dunia lainnya." ungkap Tegnell.

Saat negara lain langsung menerapkan lockdown dan setelah itu melonggarkan pembatasan secara bertahap, Swedia justru melakukan upaya tanggap selangkah demi selangkah.

"Kami tahu dalam sejarah tiga atau empat bulan terakhir, penyakit ini punya kemampuan tinggi untuk menyebar lagi," ujarnya.

Meskipun tidak ada lockdown, Swedia melarang rakyatnya untuk melakukan pertemuan lebih dari 50 orang dan menghentikan kunjungan ke panti jompo.

Perjalanan yang tidak penting tidak direkomendasikan. Tetapi perjalanan hingga dua jam diperbolehkan untuk melihat kerabat atau teman dekat selama mereka tidak mengunjungi toko-toko lokal dan bergaul dengan penduduk lain.(*) 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co