GenPI.co - Pandemik covid-19 memang masih menjadi masalah terbesar di dunia. Hingga saat ini para ahli masih mencari vaksin virus corona yang dikembangkan di Australia. Pengembangan vaksin ini dipimpin oleh Universitas of Queensland.
BACA JUGA: Calon Orang Kaya, 5 Zodiak Ini Beruntung Rezekinya Berlimpah
Vaksin covid-19 ini sangat ditunggu oleh semua orang di dunia. Pasalnya vaksin dinilai dapat menggerakkan kembali dunia dan memulai perjalanan internasional.
Namun, masalahnya para ahli mengklaim vaksin yang dibutuhkan sebanyak 15 milyar dosis agar denyut dunia kembali normal.
Hal ini tentu mustahil untuk mendistribusikan vaksin sebanyak itu sekaligus. Vaksin akan diproduksi dan didistribusikan secara bertahap.
BACA JUGA: China Memang Hebat, Jepang dan Prancis Akhirnya Tunduk...
Profesor Jonathan Moreno mengatakan, mengembangkan vaksin merupakan hal yang sulit. Tidak hanya itu, memproduksinya secara massal tentu akan jauh lebih sulit, seperti dilansir dari ABC News.
"Tidak ada pabrik yang dapat memproduksi miliaran dosis. Sehingga, akan ada tahapan yang harus dilalui dan akan ada orang-orang yang lebih dulu menggunakannya," kata Profesor Jonathan.
Para ahli juga berpendapat vaksin ini seharusnya digunakan terlebih dahulu oleh masyarakat yang masuk dalam kategori rentan. Orang-orang dalam kategori rentan antara lain orang-orang tua dan mereka yang menderita penyakit diabetes atau tekanan darah tinggi.
BACA JUGA: Khasiat Luar Biasa Sayur Katuk untuk Pria, Bikin Istri...
"Selain itu para pekerja yang di bidang penting, yakni tentara, polisi, pemadam kebakaran. Setelah itu barulah yang lainnya," papar Profesor Jonathan.
Profesor Jonathan memastikan, keputusan akan dibuat berdasarkan bukti ilmiah terbaik. Selain itu, analisa risiko pada kelompok rentan secara relatif, dan juga persediaan vaksin di waktu tertentu.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News