Virus Corona Terus Bermutasi, Dampaknya Makin Mudah Menular

15 Juni 2020 07:30

GenPI.co - Kasus pasien terinfeksi virus corona masih terus bertambah sejak diidentifikasi akhir tahun 2019 lalu. 

Setidaknya hingga Minggu (14/6), pasien terinfeksi corona di dunia mencapai 7.896.476 kasus.

BACA JUGA: China Ngotot Klaim Laut Natuna, Indonesia Melawan

Dari 7.896.476 kasus positif virus corona tersebut, sebanyak 432.888 pasien meninggal dunia dan 4.056.404 dinyatakan sembuh.

Terus bertambahnya kasus terinfeksi di dunia ini karena virus corona kembali bermutasi. 

Bahkan, para peneliti di Florida, Amerika Serikat, mengatakan virus corona telah bermutasi dengan cara yang membuatnya makin mudah menginfeksi sel manusia. 

BACA JUGA: Beijing Lockdown, China Kaget Virus Corona Ditemukan di Pasar

Para peneliti di Scripps Research Institute, Florida mengatakan mutasi ini memengaruhi spike protein atau protein pucuk, yaitu struktur yang terdapat di lapisan luar virus dan berfungsi untuk menembus sel makhluk yang dihinggapinya.

"Virus dengan mutasi seperti ini jauh lebih menular dibandingkan virus tanpa mutasi dalam sistem pembiakan sel yang kami gunakan," ujar pemimpin penelitian, Hyeryun Choe seperti yang dilansir dari CNN, Minggu (14/6). 

Pekan lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, mutasi tidak membuat virus corona lebih mudah menular, juga tidak membuat virus lebih mematikan. 

BACA JUGA: WHO Curiga Indonesia, Kematian PDP Corona Diduga Lebih Tinggi

Choe dan rekannya menjalankan serangkaian percobaan di piring laboratorium yang menunjukkan mutasi yang disebut D614G memberi virus lebih banyak paku, dan membuat virus lebih stabil. Hal itu membuat virus corona lebih mudah untuk masuk ke dalam sel. 

Choe dan rekannya juga mengirim makalah mereka ke William Haseltine, seorang ahli virologi, pengusaha bioteknologi dan ketua Access Health International. Haseltine percaya temuan ini menjelaskan kenapa penyebaran virus corona melonjak di seluruh Amerika.

BACA JUGA: Banjir Rezeki, 3 Zodiak Paling Beruntung Minggu Ini

"Ini penting karena menunjukkan virus dapat berubah, memang berubah untuk keuntungannya dan mungkin merugikan kita. Itu telah melakukan pekerjaan yang baik sejauh ini beradaptasi dengan budaya manusia," kata Haseltine.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Andi Ristanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co