Turki Tantang Yunani, Perang Bisa Pecah di Laut Mediterania

28 Agustus 2020 06:30

GenPI.co - Pertikaian antara Yunani dan Turki akibat eksplorasi energi di perairan timur Mediterania membuat kedua negara selangkah lagi bisa terlibat peperangan.

Kapal angkatan laut dari kedua negara sudah unjuk kekuatan di wilayah yang diperebutkan di perairan timur Mediterania. 

BACA JUGA: Takdirnya Boros, 3 Zodiak Jadi Susah Menabung Meski Banyak Uang

Perlombaan untuk mendapatkan cadangan gas dan minyak menambah titik gesekan baru pada perselisihan lama antar keduanya, seperti dilansir dari CNN, Kamis (27/8).

Pertikaian antara Turki dan Yunani kembali berkobar ketika Ankara mengumumkan bahwa mereka memperpanjang durasi misi eksplorasi seismik menggunakan kapal survei Oruc Reis di perairan yang bersengketa. 

Semula misi itu diharapkan berakhir pada Senin malam lalu, menurut catatan navigasi maritim menggunakan sistem NAVTEX global.

BACA JUGAPrabowo Dikritik Mantan Jenderal Karena Beli Barang Bekas Terus

Namun, Yunani menganggap eksplorasi gas Turki adalah langkah illegal. Athena menanggapi Ankara dengan mengeluarkan pesan balasan NAVTEX dan mengumumkan latihan angkatan laut di lokasi yang sama, di selatan Turki dan pulau Kastellorizo Yunani, yang terletak lebih dari satu mil dari pantai Turki.

"Mediterania Timur telah berubah menjadi ruang ketegangan. Penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi aturan dan bukan pengecualian. Bersama mitra Siprus, Yunani, dan Italia, kami akan memulai latihan militer mulai hari ini dengan metode maritim dan udara," tulis Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, di Twitter pada Rabu.

BACA JUGA: Meski Tak Cantik, 4 Zodiak Ini Sangat Cocok Jadi Istri Idaman

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut Italia menyerukan kerja sama dan dialog yang lebih kuat bahwa mereka akan ambil bagian dalam latihan di lepas pantai Siprus bersama unit angkatan laut Prancis, Siprus, dan Yunani antara 26-28 Agustus.

"Kami siap untuk bernegosiasi, tapi tidak ada yang boleh mencoba untuk memaksakan prasyarat pada Turki, terutama yang tidak ditentukan oleh Yunani," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dalam konferensi pers.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co