GenPI.co - Pemimpin Tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong Un benar-benar sedang ketakutan.
Dia sampai memerintahkan jajarannya melakukan lockdown di Samjiyon dan Hyesan di Provinsi Yanggang.
BACA JUGA: Kim Jong Un Orang Sakti, Muncul Saat Diberitakan Koma atau Mati
Hal itu dilakukan karena ada wanita yang tinggal di China menyeberang melewati perbatasan ke Samjiyon.
Wanita yang diperkirakan berusia 20 tahunan itu diduga merupakan korban perdagangan manusia.
“Perintah sebanyak dua halaman dikeluarkan Komite Pusat Politbiro kepada provinsi dan organisasi partai daerah pada 27 Agustus," kata salah satu sumber sebagaimana dilansir Daily NK, Sabtu (29/8).
Sumber tersebut menambahkan, lockdown di Samjiyon dan Hyesan dimulai pada pukul 12:00 waktu setempat.
Keputusan melakukan lockdown itu diambil untuk mencegah penyebaran virus corona (covid-19).
Sebelumnya Pemerintah Korut juga sudah melakukan lockdown di Kaesong pada akhir Juli 2020.
Hal itu dilakukan setelah pembangkang Korut dinyatakan terinfeksi covid-19.
BACA JUGA: Ya Ampun, Kondisi Kim Jong Un Sangat Menyedihkan
Kebijakan lockdown yang diambil kali ini juga membuat warga Samjiyon dan Hyesan kerepotan.
NK Daily mengabarkan bahwa mereka dilarang bepergian. Padahal warga sedang panen blueberry dan kacang pinus.
Mereka pun mengeluhkan kebijakan pemerintah yang melakukan lockdown terhadap Samjiyon dan Hyesan.
Sebab, kebijakan tersebut sangat mengganggu mobilitas dan aktivitas keseharian warga.
Bahkan NK Daily menyebut kebijakan lockdown itu dengan istilah membuat warga mati kelaparan.
Beberapa warga lokal juga mengeluhkan tingginya harga komoditas selama lockdown di Hyesan.
Padahal selama ini Hyesan merupakan salah satu pusat perekonomian di Provinsi Yanggang.
BACA JUGA: Duh, Kim Jong Un Dikabarkan Terbaring Koma di Rumah Sakit
“Saat ini warga mulai mempersiapkan musim dingin dengan membeli beras, minyak, dan kayu,” kata sumber itu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News