Brigade Rudal China Sangat Brutal, Amerika Bisa Kena Jegal

15 Desember 2020 15:10

GenPI.co - Jangan main-main dengan brigade rudal China. Kekuatannya sangat brutal. Amerika dengan persenjataan modernnya bisa kena jegal bila berani menantangnya.

Menurut Bulletin of Atomic Scientists, Tentara Pembebasan Rakyat China saat ini memiliki 40 brigade pasukan roket. Jumlahnya meningkat 35 persen dibandingkan 2017.

Laporan itu menuturkan 12 brigade pasukan roket China dikerahkan di wilayah komando timur dan selatan. Belasan pasukan roket itu berfokus mengawasi Selat Taiwan dan Laut China Selatan.

BACA JUGA: Cetak Uang dari Peluang, Cuma Shio Ini yang Bisa

Beberapa gambar satelit menunjukkan sejumlah pangkalan rudal China di provinsi Fujian dan Guangdong terus diperluas dan ditingkatkan kapasitasnya dalam beberapa tahun terakhir.

Lembaga pemikir itu juga mengatakan bahwa China masih mengembangkan lebih banyak brigade pasukan roket untuk pertahanan di masa depan.

Masih mau coba-coba? Nggak mau percaya dengan kekuatannya? Kalau masih ada keraguan, coba simak lanjutan laporan tadi.

Perkiraan para ahli, setengah brigade pasukan roket China memiliki peluncur rudal balistik atau rudal jelajah. 

Jumlah tersebut diperkirakan masih bisa bertambah ketika pembangunan pangkalan rudal China selesai.

Beijing bahkan dilaporkan telah mengerahkan rudal hipersonik canggih, DF-17, ke wilayah itu. China memang belum mengungkapkan spesifikasi persenjataan nuklirnya.

Tetapi Bulletin of Atomic Scientist memperkirakan China memiliki persediaan sekitar 350 hulu ledak nuklir. 

Sebanyak 272 hulu ledak nuklir diperkirakan berasal dari rudal darat, 48 dari kapal selam, dan 20 hulu ledak nuklir dijatuhkan dari pesawat.

BACA JUGA: Shio Hoki di Ujung 2020, Kekayaannya Juara Banget!

Sementara itu, 78 hulu ledak nuklir yang tersisa dirancang untuk mempersenjatai rudal darat dan laut tambahan.

China baru-baru ini juga disebut akan mempersenjatai pesawat pengebom mereka H-6N dan H-20, dengan rudal balistik dengan kemampuan konvensional dan nuklir.

“Pasukan roket China memainkan peran kunci dalam strategi asimetris,” papar mantan instruktur Korps Artileri Kedua militer China Song Zhongping, seperti dilansir South China Morning Post. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co