Makin Meluas, Giliran AS Deteksi Kasus Varian Baru Covid-19

30 Desember 2020 16:09

GenPI.co - Kasus virus corona varian B.1.1.7 yang pertama kali terdeteksi di Inggris kini terus menyebar luas. Kini giliran Amerika Serikat melaporkan telah mendeteksi kasus pertama infeksi Covid-19 varian baru di Colorado, pada Selasa (29/12/2020).

Sebelumnya, kasus virus corona varian baru ini telah ditemukan juga menyebar di sejumlah negara Eropa lainnya, juga di Kanada, Australia, India, Korea Selatan, dan Jepang, serta negara-negara lain.

BACA JUGA:  Vaksin Horor! Disuntik Malah Meninggal

Gubernur Colorado, Jared Polis mengatakan wilayah negara bagian yang ia pimpin saat ini memang telah menemukan kasus virus corona baru yang disebut lebih cepat menular dibandingkan varian SAR-CoV-2 sebelumnya.

Lebih lanjut, menurutnya, bahwa pasien kasus pertama di AS itu merupakan seorang laki-laki berusia 20-an tahun tanpa riwayat berpergian akhir-akhir ini, dan sekarang tengah menjalani isolasi di Denver.

"Pihak berwenang urusan kesehatan masyarakat sedang melakukan investigasi secara teliti. (Pasien yang bersangkutan) tidak mempunyai kontak erat, sejauh identifikasi saat ini. Ia juga menyebut bahwa pihaknya telah memberitahukan pemerintahan federal," jelas dia seperti dilansir dari Reuters, Rabu (30/12/2020).

Sebelum Polis mengonfirmasi kasus ini, Presiden Terpilih Joe Biden berpidato di Wilmington, Delaware, mengenai vaksinasi bagi masyarakat AS. Dia juga memperingatkan bahwa perlu waktu bertahun-tahun untuk memvaksin sejumlah besar warga negaranya, dengan angka penyebaran yang terjadi sekarang.

"Upaya distribusi dan pelaksanaan vaksinasi tidak berjalan sebagaimana semestinya. (Dengan angka kasus saat ini) maka akan butuh waktu tahunan, bukan bulanan, untuk memvaksin warga Amerika," tegas Biden.

Prediksi Biden mengenai musim dingin yang sulit tampak sebagai upaya menurunkan ekspektasi masyarakat bahwa pandemi ini akan segera berakhir setelah dia resmi menjabat sebagai presiden AS pada 20 Januari 2021.

Biden juga memberikan pesan kepada Kongres bahwa pemerintahannya nanti ingin menambah anggaran secara signifikan untuk melancarkan distribusi vaksin, memperluas uji deteksi, serta menyediakan dana bagi negara bagian untuk membantu membuka kembali sekolah.

BACA JUGA: Rusia Punya Senjata Dewa, Drone Amerika Bisa Rontok

Target Biden untuk menjamin 100 juta vaksinasi dijalankan per 100 hari masa jabatannya sebagai presiden nanti akan berarti meningkatkan angka vaksinasi saat ini hingga lima-enam kali lipat, menjadi satu juta dosis per hari, artinya perlu mendapat dana tambahan.

Bahkan dengan angka vaksinasi yang ambisius tersebut, Biden menyebut bahwa akan diperlukan waktu berbulan-bulan hingga sebagian besar warga Amerika mendapatkan vaksin, dan kondisi pandemi mungkin tidak akan berubah, setidaknya, sampai Maret 2021 nanti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co