Berpotensi Mati Kelaparan Jadi Akhir Penderitaan Anak Afghanistan

19 Januari 2021 22:41

GenPI.co - Sekitar 10 juta anak-anak di Afghanistan yang dilanda perang berisiko tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan pada tahun 2021.

Menurut Save the Children, hanya lebih dari 18 juta warga Afghanistan, termasuk 9,7 juta anak-anak, sangat membutuhkan dukungan untuk menyelamatkan nyawa, termasuk makanan.

BACA JUGA:  Kapal Induk China Sangar Banget! Besar dan Menakutkan

Kelompok tersebut meminta sumbangan $ 3 miliar untuk membayar bantuan pada tahun 2021.

Direktur Organisasi Negara Afghanistan, Chris Nyamandi, mengatakan warga Afghanistan menderita di bawah kombinasi konflik kekerasan, kemiskinan dan pandemi virus.

“Ini adalah situasi yang sangat buruk yang membutuhkan perhatian segera dari komunitas internasional,” katanya, seperti dilansir dari ALjazeera, Selasa (19/1/2021).

Nyamandi menambahkan tanpa segera berakhirnya konflik yang berlangsung selama puluhan tahun, jutaan orang akan terus menderita.

“Ini sangat berat bagi anak-anak, banyak di antaranya tidak tahu apa-apa selain kekerasan,” jelas dia.

Putaran terakhir pembicaraan damai antara Taliban dan negosiator pemerintah Afghanistan yang dimulai awal bulan ini di Qatar lambat membuahkan hasil karena kekhawatiran tumbuh atas lonjakan kekerasan baru-baru ini di Afghanistan.

Pandemi juga berdampak buruk pada jutaan keluarga Afghanistan.

Pada tahun 2020, Bank Dunia memperkirakan bahwa pandemi tersebut telah sangat mengganggu impor, termasuk barang-barang kebutuhan rumah tangga yang pada gilirannya menyebabkan inflasi yang cepat.

Ketegangan kesehatan dan ekonomi tambahan dari pandemi telah memperdalam dampak kemanusiaan di seluruh negeri.

Banyak orang Afghanistan juga menyalahkan korupsi pemerintah yang tak terkendali dan pelanggaran hukum atas ekonomi negara yang buruk.

Sementara, berdasarkan data PBB hampir 6.000 orang sepertiga dari mereka anak-anak tewas atau terluka dalam pertempuran di Afghanistan antara Januari dan September tahun lalu.

Kekerasan terus memaksa ratusan ribu orang meninggalkan rumah mereka setiap tahun dan membatasi akses orang ke sumber daya termasuk rumah sakit dan klinik.

Dalam laporan Save the Children sebelumnya yang diterbitkan pada bulan Desember, kelompok itu mengatakan lebih dari 300.000 anak-anak Afghanistan menghadapi kondisi musim dingin yang membekukan yang dapat menyebabkan penyakit dan kematian tanpa pakaian musim dingin yang layak dan pemanas.

BACA JUGA: Usai Disuntik Vaksin Covid-19, Warga India Malah Meninggal Dunia

Organisasi itu mengatakan pihaknya memberikan perlengkapan bertahan hidup musim dingin kepada lebih dari 100.000 keluarga di 12 dari 34 provinsi Afghanistan.

Perlengkapan tersebut termasuk bahan bakar dan pemanas, selimut dan pakaian musim dingin, termasuk mantel, kaus kaki, sepatu dan topi.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co