WHO Upayakan Kirim Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin

21 Januari 2021 16:39

GenPI.co - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berencana untuk mempercepat persetujuan beberapa vaksin Covid-19 dari produsen barat dan China dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Seperti dilansir dari Reuters (21/1/2021) berdasarkan dokumen yang diterbitkan WHO, hal itu bertujuan untuk kesehatan global dengan segera menyediakan vaksin untuk negara-negara miskin.

BACA JUGA: Sama-sama Siluman, tapi Rusia Lebih Unggul dari Amerika

Salah satunya, COVAX, skema global yang dipimpin bersama oleh WHO, ini akan memberikan setidaknya dua miliar dosis Covid-19 di seluruh dunia tahun ini, dengan setidaknya 1,3 miliar dikirim ke negara-negara miskin.

Namun, fasilitas tersebut sejauh ini masih terus diupayakan dan diperjuangkan karena kekurangan dana. Sedangkan, negara-negara kaya telah memesan vaksin dalam jumlah besar untuk diri mereka sendiri.

Dalam perlombaan untuk menyebarkan vaksin, persetujuan peraturan adalah kunci untuk memastikan efektivitas dan keamanan vaksin serta untuk meningkatkan keluaran.

Tetapi beberapa negara yang lebih miskin sebagian besar bergantung pada otorisasi WHO karena mereka memiliki kapasitas pengaturan yang terbatas.

Sebagai infromasi, beberapa vaksin Covid-19 yang telah disetujui diantaranya AstraZeneca dan diproduksi oleh Serum Institute of India (SII) yang disahkan oleh WHO pada bulan Januari atau Februari lalu.

Vaksin lainnya yang sama diproduksi di Korea Selatan oleh SK Bioscience dan disetujui oleh badan PBB paling cepat pada paruh kedua Februari.

Kemudian, vaksin AstraZeneca, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, telah mendapat persetujuan darurat di Inggris Raya, sementara keputusan di Uni Eropa dan Amerika Serikat sudah dekat.

WHO juga mengesahkan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech pada akhir Desember.

Pejabat WHO mengatakan mereka sedang mencari kesepakatan pasokan dengan raksasa farmasi AS, yang telah memberikan ratusan juta dosis tahun ini ke beberapa negara kaya.

Kalender persetujuan sementara juga menunjukkan WHO diharapkan untuk menyetujui vaksin Covid-19 Moderna, yang didasarkan pada teknologi messenger RNA (mRNA) yang sama dengan Pfizer, pada akhir Februari.

Lalu, vaksin yang dikembangkan oleh Johnson & Johnson (J&J), diharapkan mendapat persetujuan WHO paling cepat pada Mei atau Juni.

WHO juga sedang mempertimbangkan kemungkinan persetujuan cepat untuk dua vaksin China, kalender sementara menunjukkan.

Sinopharm dan Sinovac telah mengajukan aplikasi mereka ke WHO, yang sedang meninjaunya dan dapat membuat keputusan paling cepat pada keduanya pada Maret.

Sementara, sinovac belum merilis hasil global dari uji coba Fase III, tetapi vaksinnya telah disetujui untuk penggunaan darurat di negara-negara termasuk Brasil, Indonesia dan Turki.

BACA JUGA: Tanpa Ampun, Biden Batalkan 17 Warisan Busuk Trump, Begini Isinya

Terlepas dari itu, belum ada jadwal sementara untuk kemungkinan persetujuan vaksin Sputnik V Rusia, meskipun pengembangnya telah mengajukan dokumentasi yang relevan, jadwal menunjukkan.

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), pendukung keuangan utama Sputnik V, tidak menanggapi permintaan komentar tersebut.

Selain vaksin, WHO turut mengesahkan proses pembuatan ventilator di berbagai pabrik seluruh dunia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co