Respons Taiwan atas Teror China, Rudal Pembelah Bumi Siap Tembak

27 Januari 2021 17:57

GenPI.co - Pemerintah Taiwan telah menyiapkan berbagai persenjataan dan alat perang untuk mencegah kembali adanya teror China, beberapa hari lalu.  

Jet angkatan udara Taiwan kini terus beroperasi di langit dengan mensimulasikan skenario perang, guna menunjukkan kesiapan pertempuran armadanya.

BACA JUGA: Corona Afsel Menggila, Pintu Masuk Selandia Baru Tutup Total

Taiwan, yang diklaim oleh China sebagai wilayahnya, telah berada di tepi jurang sejak serangan besar-besaran oleh pejuang China dan pembom berkemampuan nuklir ke bagian barat daya zona identifikasi pertahanan udaranya.

Pangkalan di kota selatan Tainan, rumah bagi F-CK-1 Ching-kuo Indigenous Defense Fighters (IDF), sering mengacak jet untuk mencegat angkatan udara China.

Kru penerbangan dari First Tactical Fighter Wing juga disiapakan untuk bergegas menyiapkan dua IDF saat bel alarm berbunyi.

Hal tersebut bertujuan untuk menandai jika adanya panggilan darurat, dengan dipersenjatai Sidewinders buatan AS dan dikembangkan di dalam negeri.

Kolonel Lee Ching-shi mengatakan jet mereka membawa senjata, Sidewinders, dan rudal Sky Sword buatan Taiwan dan siap menghadang kapan saja jet China.

"Kami siap. Kami tidak akan menyerahkan satu inci pun dari wilayah kami," ujar Ching-shi dalam pernyataannya seperti dilansir dari Reuters, Rabu (27/1/2021).

Sebagai informasi, militer China telah meningkatkan aktivitasnya sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai presiden pertama pada 2016.

Namun, Taiwan tak tinggal diam, mereka kini telah berusaha untuk meningkatkan pertahanan pulau dengan meningkatkan kemampuan perang asimetris militer, dan membeli miliaran dolar senjata dari Amerika Serikat.

Termasuk jet tempur F-16 yang ditingkatkan, drone bersenjata, sistem roket, dan rudal Harpoon yang mampu menghantam laut dan darat.

November lalu, pulau itu juga mulai mengerjakan kapal selam pertamanya yang diproduksi di dalam negeri untuk meningkatkan pertahanan pesisir.

Washington telah terbukti mendukung, dengan menjual pulau itu sejumlah rekor penjualan senjata, tetapi juga dengan kunjungan pejabat tinggi dan diakhirinya pembatasan selama puluhan tahun pada pertukaran antara pejabat AS dan Taiwan.

BACA JUGA: Brutal, Seorang Pengunjuk Rasa Tewas di Tangan Polisi

China sendiri sat ini belum memberikan penjelasan publik tentang apa yang dilakukan pesawatnya pada akhir pekan.

Sementara, Washington menanggapi dengan menyerukan China untuk berhenti menekan Taiwan dan menegaskan kembali komitmennya terhadap pulau demokrasi itu.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co