Populasi Rusia Menyusut Setengah Juta Jiwa, Hati Putin Menangis

29 Januari 2021 22:33

GenPI.co - Badan statistik Rusia mengungkapkan bahwa populasi negaranya menyusut tajam sekitar setengah juta pada tahun lalu, ini menjadi pertama dalam 15 tahun terakhir.

Dilansir dari Aljazeera, Jumat (29/1/2021), Rusia saat ini memiliki populasi 146,2 juta. Sementara, para ahli mengaitkan penurunan tersebut terutama dengan pandemi.

BACA JUGA: Ngeri! Begini Penampakan Nuklir Iran Buat Dunia Gemetar

Tercatat ada 229.700 lebih kematian antara Januari dan November 2020 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, tingkat kematian lebih dari 13 persen, kata badan tersebut.

Menanggapi hal itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan upaya yang lebih besar terhadap pertumbuhan populasi. Tahun lalu, dia menyalahkan tren pendapatan rendah.

Para ahli menambahkan penyebab lebih lanjut adalah migrasi orang-orang yang lebih muda dan berpendidikan ke luar negeri dan tingkat kelahiran yang rendah.

Selain Rusia, statistik dari Polandia dan Inggris juga menunjukkan tren serupa.

Berdasarkan statistik untuk tahun 2020 menunjukkan kematian melonjak di Polandia ke tingkat yang tidak terlihat sejak Perang Dunia II dan kelahiran menurun tajam, tren yang dikaitkan dengan pandemi Covid-19 dan digambarkan oleh beberapa orang sebagai krisis demografis.

Mengomentari data Badan Statistik Polandia yang dirilis pada Desember selama 11 bulan 2020, ekonom Rafal Mundry mengatakan jumlah kematian merupakan yang tertinggi sejak Perang Dunia II dan jumlah kelahiran terendah dalam 15 tahun.

Pada 2019, rata-rata sekitar 30.000 orang meninggal di Polandia setiap bulan. Pada November, ketika kasus Covid-19 melonjak, negara itu mencatat hampir 60.400 kematian.

Untuk di Inggris, sebuah penelitian yang diterbitkan pada 14 Januari menunjukkan itu bisa menjadi penurunan populasi terbesar sejak Perang Dunia II, mengutip pandemi.

Dihadapkan pada peluang kerja yang suram, ekspatriat telah meninggalkan Inggris dalam jumlah besar, menurut Pusat Statistik Keunggulan Ekonomi (ESCoE) Inggris.

BACA JUGA: Boom, Pabrik Unggas Berisi Nitrogen Meledak di AS

Sekitar 1,3 juta orang yang lahir di luar negeri meninggalkan Inggris dari Juli 2019 hingga September 2020, katanya.

Sementara itu, Brexit juga tampaknya berdampak dalam memotivasi orang untuk meninggalkan Inggris.

Adapun, di London, ESCoE mencatat sebanyak 700.000 orang meninggalkan ibukota dalam 14 bulan yang dianalisis.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co