Hubungan AS-Iran Membaik, Israel Bisa Kebakaran Jenggot

03 Februari 2021 18:58

GenPI.co - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden telah menarik kapal induk dari Teluk dalam upaya untuk meredakan ketegangan dengan Iran, yang telah melonjak di bawah mantan Presiden Donald Trump.

Juru bicara Pentagon, John Kirby mengatakan bahwa USS Nimitz Carrier Strike Group telah berlayar dari Komando Sentral militer AS di Timur Tengah ke wilayah Komando Indo-Pasifik.

BACA JUGA: Miliarder AS Buat Undian Keliling Dunia, Ini Persyaratannya

Kirby mengkonfirmasi laporan bahwa Nimitz akan kembali ke Amerika Serikat setelah sekitar sembilan bulan di laut.

Namun, dia menolak untuk membahas penilaian Pentagon saat ini tentang potensi ancaman militer Iran terhadap pangkalan AS atau sekutu Teluk.

"Kami tidak membuat keputusan seperti ini begitu saja," ujar Kirbiy dalam keterangannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Rabu (3/2/2021).

Lebih lanjut, dia juga menambahkan Menteri Pertahanan Lloyd Austin percaya bahwa AS masih memiliki kehadiran yang kuat di Timur Tengah kelak.

“Sekretaris baru menyadari gambaran geostrategis yang lebih besar ketika menyetujui pergerakan kelompok serang kapal induk dari wilayah tanggung jawab Komando Pusat ke wilayah tanggung jawab Indo PACOM,” katanya.

Kirby tidak akan mengatakan apakah Nimitz akan diganti di wilayah tersebut dalam waktu dekat, mengingat Angkatan Laut AS memiliki jumlah kapal induk yang terbatas.

“Kami terus mengamati ancaman tersebut. Kami terus berusaha menghadapi ancaman itu dengan kemampuan yang tepat," jelas dia.

Sebagai informasi, saat ini Iran tengah melakukan latihan militer dan latihan perang dalam beberapa minggu terakhir di tengah ketegangan yang meningkat antara Teheran dan Washington dan sekutu regionalnya, terutama Israel.

Bulan lalu, Teheran melakukan latihan militer kelima dalam dua minggu ketika AS menerbangkan pembom B-52 berkemampuan nuklir di Timur Tengah.

BACA JUGA: Perang Berkecamuk, Hizbullah Buat Israel Ngamuk

Iran juga telah meningkatkan aktivitas nuklirnya dalam beberapa bulan terakhir, menarik perhatian dari Menteri Luar Negeri AS yang baru Antony Blinken, yang mengungkapkan bahwa Teheran bisa jadi berbulan-bulan lagi untuk mengembangkan cukup bahan fisil untuk bom nuklir.

Namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menolak tuduhan tersebut, dengan mengatakan Teheran tidak mencari senjata nuklir saat ini.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co