Meruncing! AS & China Saling Ancam Ingin Akhiri Zaman, Karena Ini

04 Februari 2021 21:58

GenPI.co - Hubungan Amerika Serikat dengan China memanas. Hal itu disebabkan atas dugaan laporan pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp interniran untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di wilayah Xinjiang.  

Dilansir BBC, Kamis (4/2/2021) melaporkan bahwa terdapat wanita di kamp Xinjiang menjadi sasaran pemerkosaan, pelecehan seksual dan penyiksaan.

BACA JUGA: Myanmar Makin Panas! Rakyat Lawan Kudeta, Militer Bisa Mati Gaya

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya sangat terganggu dengan laporan tersebut, termasuk kesaksian langsung, pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap wanita di kamp-kamp interniran untuk etnis Uighur dan Muslim lainnya di Xinjiang.

"kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida di Xinjiang dan kekejaman ini mengejutkan hati nurani dan harus dihadapi dengan konsekuensi serius," demikain pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri AS itu.

Pejabat itu mengatakan China harus mengizinkan penyelidikan segera dan independen oleh pengamat internasional atas tuduhan pemerkosaan di samping kekejaman lain yang dilakukan di Xinjiang.

Pejabat itu tidak merinci apa konsekuensinya, tetapi mengatakan Washington akan berbicara bersama dengan sekutu untuk mengutuk kekejaman dan mempertimbangkan semua alat yang tepat untuk mempromosikan akuntabilitas bagi mereka yang bertanggung jawab dan mencegah pelanggaran di masa depan.

Pemerintahan AS sebelumnya dari mantan Presiden Donald Trump telah menjatuhkan sanksi kepada para pejabat dan perusahaan China yang terkait dengan pelanggaran di Xinjiang.

Hal tersebut juga dilanjutkan pada era pemerintahan Presiden baru Joe Biden, yang mulai menjabat pada 20 Januari, telah menjelaskan rencananya untuk melanjutkan pendekatan yang keras untuk Beijing tentang ini dan masalah lainnya.

Namun, China menyangkal tuduhan pelanggaran di Xinjiang, dan mengatakan kompleks yang didirikannya di wilayah tersebut hanya menyediakan pelatihan kejuruan untuk membantu membasmi ekstremisme dan separatisme Islam.

BACA JUGA: China-Rusia vs Amerika Adu Nuklir, Kiamat Pasti di Depan Mata

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menerangkan sepenuhnya tanpa dasar faktual dan menuduh bahwa orang-orang yang itu sebagai aktor yang menyebarkan informasi palsu.

Sementara itu, tahun lalu sebuah laporan oleh seorang peneliti Jerman yang diterbitkan oleh sebuah lembaga pemikir Washington menuduh China telah menggunakan sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan keluarga berencana yang memaksa terhadap Muslim di Xinjiang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co