GenPI.co - Pemerintah Korea Selatan dan pembuat vaksin Covid-19 Moderna dari Amerika Serikat sedang dalam diskusi mengenai investasi 200 juta dolar atau sekitar 2,8 triliun rupiah.
Berita itu muncul ketika pemerintah juga mengumumkan pada Jumat (5/2/2021) bahwa mereka telah menyetujui perawatan anti Covid-19 dari perusahaan farmasi Celltrion untuk penggunaan bersyarat.
BACA JUGA: Jabatan Bolsonaro di Ujung Tanduk Atas Kegagalan Tangani Corona
Diketahui, diskusi tersebut muncul ketika Moderna telah menaikkan target produksi 2021 menjadi setidaknya 600 juta dosis dan terus berinvestasi serta menambah staf untuk mengirimkan hingga satu miliar dosis vaksin Covid-19 tahun ini.
Sata ini Moderna dan pembuat vaksin lainnya telah menunda pengiriman ke beberapa negara dalam beberapa pekan terakhir, karena mereka menyesuaikan jadwal produksi jangka pendek untuk meningkatkan produksi.
Dalam perkembangan terpisah, badan keamanan obat Korea Selatan mengumumkan persetujuan CT-P59 Celltrion, kandidat pengobatan antibodi monoklonal anti Covid-19, menandai perawatan virus korona lokal pertama di negara itu.
Kantor berita Yonhap mengutip Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea yang mengatakan bahwa obat CT-P59 dapat diberikan kepada pasien dengan risiko lebih tinggi, merujuk pada orang berusia 60 tahun atau lebih, atau dengan kondisi kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, tekanan tinggi.
BACA JUGA: 1000 Migran Diamankan di Laut Mediterania, Kondisinya Mengenaskan
Kementerian telah meminta Celltrion untuk menyerahkan hasil uji klinis fase tiga global. Menurut Yonhap, Celltrion berencana melakukan uji coba tahap akhir di lebih dari 10 negara.
Hingga Jumat, Korea Selatan telah melaporkan lebih dari 80.000 kasus Covid-19, dengan 370 infeksi baru. Dari jumlah itu, lebih dari 70.000 orang telah pulih, sementara 1.459, telah meninggal.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News