GenPI.co - Puluhan ribu petani India yang memprotes telah memblokir jalan raya di seluruh negeri. Hal tersebut membuat situasi semakin memanas dan berujung bentrokan.
Para petani mengadakan blokade jalan, sekitar tengah hari malam di seluruh negeri kecuali di ibu kota New Delhi dan beberapa negara bagian tetangga.
BACA JUGA: Militer Myanmar Makin Ngaco! Usai Kudeta, Warga Asing Dipenjara
“Hari ini, dukungan dari seluruh masyarakat ada pada petani,” ujar aktivis politik yang merupakan salah satu pemimpin gerakan petani, Yogendra Yadav dalam keterangannya, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (8/2/2021).
Sementara, pihak berwenang mengerahkan ribuan pasukan keamanan terutama di luar ibu kota India, tempat para petani berkemah di tiga lokasi utama selama lebih dari dua bulan untuk mencabut undang-undang pertanian yang baru.
Mereka mengatakan mereka tidak akan pergi sampai pemerintah membatalkan undang-undang yang dikatakan diperlukan untuk memodernisasi pertanian India.
“Hak untuk berkumpul dan berekspresi secara damai harus dilindungi baik offline & online,” demikian pernyataan Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia.
Beberapa putaran pembicaraan antara petani dan pemerintah gagal menghasilkan terobosan. Para petani mengatakan hukum akan membuat mereka lebih miskin dan tergantung pada belas kasihan perusahaan.
Sebagai informasi tambahan, ratusan petugas polisi terluka dan seorang pengunjuk rasa tewas. Banyak petani juga terluka tetapi petugas belum memberikan nomor resmi.
BACA JUGA: Gawat! Kasus Ebola Baru Terdeteksi di Kongo, Dunia Patut Waspada
Para pemimpin petani mengutuk kekerasan itu tetapi mengatakan mereka tidak akan membatalkan protes.
Sejak itu, pihak berwenang meningkatkan keamanan secara besar-besaran di lokasi protes di luar perbatasan New Delhi, menambahkan paku besi dan barikade baja untuk menghentikan para petani memasuki ibukota.
Investasi yang sangat dibutuhkan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News