GenPI.co - Perang terbuka Amerika dan China bisa pecah kapan saja. Saat ini, Joe Biden sudah memanggil malaikat pencabut nyawa. Sementara Xi Jinping siapkan terompet sangkakala.
Gambarannya sekilas mungkin terasa lebay. Terasa berlebihan. Tapi nuansa menyeramkan sudah terasa di Laut China Selatan.
BACA JUGA: Weton Cerdas Penguasa Dunia, Nasibnya Bakal Kaya Raya
Seorang analis terkemuka memperingatkan bahwa Amerika dan China sedang menuju konflik militer besar atas Taiwan.
Melansir Express.co.uk, Joe Biden meminta sekutunya untuk berpartisipasi mengirimkan mesin perang ke Laut China Selatan. NATO sudah merespons.
Kekuatan militer besar disebut akan dikirimkan ke Laut China Selatan. Di sisi lain, China tak ketakutan. Diam-diam Rusia disebut ikut membantu penguatan rudal canggih untuk membantu China.
BACA JUGA: Weton Mumpuni! Muda Disuka, Tua Kaya Raya
China tetap memperingatkan Taipei bahwa kemerdekaan berarti perang. Menulis di Financial Times, Diana Choyleva, kepala ekonom di Enodo Economics, mengatakan bahwa tim risetnya meyakini bahwa peluang untuk menghindari konflik di Taiwan sebetulnya telah turun.
Tapi kedatangan militer Amerika disebut telah menyulut amarah Beijing. Choyleva menjelaskan, ujian terpenting akan terjadi jika Biden memasukkan Taiwan ke dalam KTT demokrasi yang ditetapkan untuk tahun pertama kepresidenannya.
“Mengundang Taiwan akan membuat marah Beijing. Dan Xi Jinping akan berada di bawah tekanan untuk menanggapi,” urainya seperti yang dikutip Express.co.uk.
BACA JUGA: Ramalan Sulit Hantui 3 Zodiak Hari Ini, Mohon Bersabar
Atas dasar pemikiran rasional, konfrontasi apa pun tidak akan diizinkan untuk meningkat. “Tapi risiko yang terlibat bukan hanya soal perhitungan logis,” tambahnya.
Adanya ketakutan, kehormatan, dan keuntungan yang meningkat, disebut akan memicu perang besar.
Mau malaikat pencabut nyawa atau tiupan sangkakala, dua-duanya diprediksi akan menimbulkan kehancuran yang besar. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News