Lawan Covid-19, Afsel Sepakati Penggunaan Vaksin J&J dan Pfizer

12 Februari 2021 18:18

GenPI.co - Afrika Selatan telah mengamankan jutaan dosis vaksin Johnson & Johnson (J&J) dan Pfizer-BioNTech untuk melawan varian yang sangat menular dari virus corona yang dominan di negara itu.

Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa mengatakan negaranya telah mendapatkan sembilan juta dosis vaksin J&J, di mana 500.000 akan tiba selama empat minggu ke depan sehingga pihak berwenang dapat memulai memvaksinasi petugas kesehatan.

BACA JUGA: AS Jatuhi Sanksi Tegas Terhadap Myanmar, Ini Sikap Biden

Sementara, 20 juta dosis Pfizer lainnya juga telah diamankan, dengan pengiriman diharapkan dimulai pada akhir Maret.

“Didorong oleh varian baru virus, gelombang kedua ini lebih parah dan memakan lebih banyak nyawa dari pada gelombang pertama,” kata Ramaphosa dalam pernyataannya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/2/2021).

Selain itu, fasilitas COVAX yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan menyediakan 12 juta dosis vaksin.

Sementara, vaksin J&J sekali pakai belum diizinkan untuk digunakan secara umum di negara mana pun. Di Afrika Selatan, itu hanya disetujui untuk digunakan dalam studi.

Perusahaan telah mengajukan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat dan otoritas pengatur Afrika Selatan setelah hasil uji klinis pendahuluan menunjukkan bahwa secara keseluruhan efektif 66 persen dan menawarkan perlindungan 85 persen terhadap penyakit parah 28 hari setelah penyuntikan.

Menteri Kesehatan Afrika Selatan, Zweli Mkhize menambahkan bahwa pihaknya telah meyakinkan publik bahwa vaksin J&J aman, dengan menunjukkan fakta bahwa sejauh ini telah diuji pada 44.000 orang.

Uji klinis vaksin J&J yang dilakukan di Amerika Serikat, Amerika Latin dan Afrika Selatan menunjukkan tingkat kemanjuran terhadap infeksi sedang hingga parah masing-masing 72 persen, 66 persen dan 57 persen.

Penurunan kemanjuran dalam uji coba Afrika Selatan, yang telah terlihat dengan vaksin lain, terkait dengan varian baru, yang tampaknya lebih tahan terhadap respons antibodi tubuh.

Namun, vaksin J&J menawarkan perlindungan tinggi terhadap penyakit parah dalam percobaan di Afrika Selatan.

BACA JUGA: Genderang Perang! Israel Bunuh Ilmuwan Iran, AS Angkat Tangan

Diketahui, Afrika Selatan telah terpukul dua kali lipat oleh gelombang kedua Covid-19, didorong oleh varian baru yang diyakini 50 persen lebih menular daripada versi sebelumnya dari virus corona.

Hampir 1,5 juta orang telah terinfeksi sejak pandemi dimulai dan lebih dari 47.000 telah terbunuh, dan ekonomi di Afsel telah menyusut enam persen antara kuartal ketiga 2019 dan 2020, sementara pengangguran sekarang mencapai 30,8 persen yang mengejutkan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co