GenPI.co - Militer Amerika Serikat telat melancarkan serangan terhadap fasilitas milisi Iran di Suriah timur, Kamis (25/2).
Tindakan bombardir terpat di sarang musuh itu itu sebagai pembalasan atas serangan sebelumnya.
BACA JUGA: Ngeri, 41 Migran Tenggelam, Jasadnya Hanyut di Laut Mediterania
Juru Bicara Pentagon John Kirby mengatakan, serangan itu atas arahan Presiden Joe Biden dengan melakukan dari udara.
"Serangan menyasar infrastruktur yang digunakan oleh kelompok militan Iran di Suriah timur," katanya dikutip dari trtworld.
Kirby menjelaskan, serangan itu ada respon dari pihaknya atas aksi penembakan terhadap personel AS saat menjalankan tugasnya beberapa waktu lalu.
"Serangan ini diotorisasi sebagai tanggapan atas serangan baru-baru ini terhadap personel Amerika dan Koalisi di Irak, dan ancaman yang sedang berlangsung terhadap personel itu," katanya.
BACA JUGA: Situasi Mencekam, 14 Orang Tewas di Situs Keagamaan Afrika Tengah
Sementara pemboman itu bisa menjadi langkah pembalasan pertama oleh AS setelah serangan minggu lalu.
Meski begitu tindakan militer AS tersebut dikatakan terbatas dalam ruang lingkup dan berpotensi menurunkan risiko eskalasi.
Selain itu, lanjut Kirby, yang mana keputusan untuk menyerang hanya di Suriah dan bukan di Irak untuk memberi pemerintah Irak ruang bernafas.
Pasalnya, Irak ini tengah melakukan penyelidikannya sendiri atas serangan 15 Februari yang melukai orang Amerika.(*)
BACA JUGA: Militer Ancam Kudeta Pemerintah Armenia, Mau Ikutan Myanmar?
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News