Penculikan 42 Anak Sekolah Nigeria di Ujung Kematian, Gempar!

27 Februari 2021 23:38

GenPI.co - Pria bersenjata di Nigeria telah menculik 42 orang, termasuk 27 siswa, yang diculik dari sekolah asrama pekan lalu di negara bagian tengah utara Niger.

Dilansir Aljazeera, Sabtu (27/2/2021), skenario pejabat Nigeria untuk membebaskan anak-anak sekolah tersebut dilakukan. Tetapi, tak semudah yang dipikirkan karena pemberontak terus membuat ancaman.

BACA JUGA: 5 Tahun Jadi Teman Tidur, Wanita Ini Tuntut Pasangannya, Duh Enak

Namun perlahan tapi pasti, pembebasan mereka terjadi hanya sehari setelah penggerebekan terpisah di sebuah sekolah di negara bagian Zamfara, Nigeria, di mana orang-orang bersenjata menangkap lebih dari 300 anak perempuan.

Penculikan itu dilakukan oleh kelompok bersenjata, banyak di antaranya membawa senjata dan mengendarai sepeda motor, sering terjadi di banyak negara bagian di Nigeria utara.

Sebelumnya juga pada Minggu lalu, 27 siswa, tiga staf, dan 12 anggota keluarga mereka diculik oleh kelompok bersenjata yang menyerbu sekolah menengah Ilmu Pemerintah di distrik Kagara, negara bagian Niger sekitar pukul 02.00 waktu setempat, membuat petugas keamanan sekolah kewalahan.

“Para Mahasiswa, Staf, dan Kerabat Kolase Ilmu Pemerintahan Kagara yang Diculik telah mendapatkan kembali kebebasan mereka dan telah diterima oleh Pemerintah Negara Bagian Niger,” kata Gubernur Abubakar Sani Bello dalam keterangannya.

Diketahui, serangan baru-baru ini juga telah menimbulkan kekhawatiran tentang meningkatnya kekerasan oleh geng dan kelompok bersenjata dan di Nigeria. Kelompok bersenjata Boko Haram melakukan penculikan di timur laut Nigeria yang bergolak, seperti halnya cabang kelompok ISIL (ISIS).

BACA JUGA: Jadi Spionase Rusia, Pria Jerman Disorot Dunia, Bisa Mati Berdiri

Kerusuhan telah menjadi masalah politik bagi Presiden Muhammadu Buhari, seorang pensiunan jenderal dan mantan penguasa militer yang menghadapi kritik yang meningkat dalam beberapa bulan terakhir atas serangan profil tinggi oleh geng yang dikenal secara lokal sebagai "bandit".

Kekerasan dan ketidakamanan telah memperparah tantangan ekonomi yang dihadapi oleh warga di negara terpadat di Afrika dan pengekspor minyak utama, yang berjuang untuk mengatasi penurunan pendapatan karena penurunan harga minyak mentah di samping efek pandemi Covid-19.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co