GenPI.co - Pejabat dari Amerika Serikat dan Israel bertemu melalui konferensi video untuk membahas tantangan keamanan kedua negara di Timur Tengah, serta rencana pemerintahan Joe Biden untuk kembali terlibat dalam diplomasi dengan Iran mengenai senjata nuklir.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan dan mitranya dari Israel, Meir Ben-Shabbat, ambil bagian dalam pertemuan keamanan bilateral AS-Israel pertama sejak Presiden Joe Biden menjabat pada Januari.
BACA JUGA: Ada Koalisi China, Rusia, Korut & Iran di PBB, Amerika Mati Gaya
Itu terjadi ketika pemerintahan Biden berusaha kembali ke kesepakatan nuklir 2015 yang membuat Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.
"Sangat penting bagi presiden, bagi pemerintahan bahwa saat kita melihat ke depan untuk mendekati diplomasi dan bergerak menuju jalur diplomatik untuk mencegah Iran memperoleh senjata nuklir", ujar Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (12/3/2021).
Israel selama bertahun-tahun telah mengkritik dan berusaha menggagalkan kesepakatan internasional itu, yang darinya mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri pada tahun 2018 untuk mendukung strategi tekanan maksimum pemerintahannya terhadap pemerintah Iran.
Sementara, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang telah berkampanye menentang perjanjian yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa 2015, baru-baru ini mengisyaratkan bahwa Israel mungkin menggunakan tindakan militer terhadap Iran.
"Kami tidak menggantungkan harapan kami pada kesepakatan apa pun dengan rezim ekstremis seperti Anda," kata Netanyahu dalam pidatonya baru-baru ini yang ditujukan kepada Iran.
BACA JUGA: Dendam Israel Terbalas, Kapal Iran Dibuat Begini
Selain itu, pejabat senior Israel, termasuk Menteri Pertahanan Benny Gantz, mengatakan Israel meningkatkan rencana darurat untuk menyerang Iran jika tampaknya meningkatkan aktivitas nuklirnya.
Diketahui, AS dan Israel telah menjadi sekutu setia selama beberapa dekade, hubungan bilateral mencapai ketinggian baru di bawah Trump.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News