220 Kapal Siluman China Siap Perang, Filipina Ngamuk Ingin Serang

21 Maret 2021 16:38

GenPI.co - Filipina telah mengatakan keprihatinannya setelah melihat ratusan kapal militer China di terumbu karang yang diklaim oleh kedua negara di Laut China Selatan.

Satuan tugas pemerintah yang mengawasi wilayah yang disengketakan mengatakan pada Sabtu malam bahwa sekitar 220 kapal, yang diyakini diawaki oleh personel milisi maritim China, terlihat tertambat di Whitsun Reef sejak 7 Maret 2021 lalu.

BACA JUGA: Siap-siap ya! Latihan Militer China Bakal Menggelegar

"Jika para jenderal memberi tahu saya. Dalam pengawasan saya, kebijakan luar negeri adalah tinju di sarung tangan besi angkatan bersenjata," ucap Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin dalam keterangannya, seperti dilansir dari Reuters, Minggu (21/3/2021).

Satgas Filipina menerangkan sejumlah besar kapal China yang melihat terumbu Whitsun adalah kekhawatiran karena kemungkinan penangkapan ikan berlebihan dan kerusakan lingkungan laut, serta risiko keselamatan navigasi.

Namun, dia menambahkan bahwa kapal tersebut tidak menangkap ikan saat terlihat.

Badan tersebut juga berjanji untuk memantau situasi dan untuk secara damai dan proaktif menjalankan inisiatifnya pada perlindungan lingkungan, keamanan pangan dan kebebasan navigasi di Laut Cina Selatan.

Sementara itu, kementerian luar negeri China tidak segera menanggapi permintaan komentar tersebut.

Adapun, Pengadilan Internasional pada tahun 2016 membatalkan klaim China atas 90 persen Laut China Selatan, tetapi Beijing tidak mengakui keputusan tersebut.

China dalam beberapa tahun terakhir telah membangun pulau-pulau di perairan yang disengketakan, memasang landasan udara di beberapa pulau tersebut.

BACA JUGA: Joe Biden dan India Kasih Tekanan, China Justru Kesetanan

Taiwan, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Brunei semuanya juga mengklaim sebagian laut.

Sebelumnya, pada bulan Januari, Filipina turut memprotes undang-undang baru China yang mengizinkan penjaga pantainya menembaki kapal asing, yang menggambarkannya sebagai 'ancaman perang'.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co