Drone Tempur Pertama Rusia Bisa Bikin Amerika Jantungan

22 Maret 2021 15:20

GenPI.co - Rusia akhirnya menggarap teknologi drone untuk angkatan bersenjata miliknya. Drone pertama pun muncul. Kemampuannya disebut bisa bikin Amerika jantungan.

Meski drone perdana, kemampuan dan teknologinya tak kalah dari drone mana pun. Senjatanya paten. Kecil, ringan dan mematikan.

Kemampuan perangnya sangat mumpuni. Drone uang dinamai Orion ini disebut mampu menghindar dari serangan persenjataan musuh.

BACA JUGA: Senangnya! Peluang Sukses 3 Zodiak Ini Setinggi Puncak Himalaya

“Rusia tengah mengejar Amerika dalam pembuatan drone,” kata Vadim Kozulin, seorang profesor di Akademi Ilmu Militer.

Bukan tanpa alasan. Pesawat-pesawat nirawak ini banyak digunakan di Irak dan Afganistan dalam operasi NATO.

Penggunaan drone membuat Amerika punya lebih banyak pengalaman pertempuran. Amerika juga mampu memodifikasi semua variasi semua jenis operasi.

BACA JUGA: Pasangan Neptu Weton Ini Bawa Petaka, Mohon Hindari ya!

“Kami baru menguji Orion pada 2018 di Suriah, tetapi hanya sebagai unit pengintai, bukan sebagai senjata penghancur,” tambahnya.

Saat ini, Rusia mungkin masih punya banyak PR.  Tapi di masa mendatang, bukan tak mungkin drone Rusia dapat bersaing dengan X-47B Pegasus dan MQ-9 Reapers buatan lawan.

Saat ini, Orion termasuk dalam kelas drone jarak jauh ketinggian menengah (atau MALE [Medium Altitude Long Endurance].

Dengan performa penerbangan yang cukup tinggi dan kapasitas muatan yang padat, drone ini cocok untuk mengangkut rudal dan bom.

Drone Orion dirancang untuk membawa dan menembakkan rudal serta beberapa jenis bom tertentu. Amunisi kaliber kecil juga dikembangkan khusus untuk Orion, sesuai dengan kapasitas muatan pesawat nirawak tersebut.

Model unit drone tempur ini telah didemonstrasikan secara terbuka beberapa bulan yang lalu. “Untuk Orion, dan drone serbu menengah atau berat generasi selanjutnya, akan dilengkapi dengan rudal-rudal udara,” ungkap Kozulin.

Amunisi ini dibuat dalam kaliber 20 dan 50 kg. Rencananya, yang utama adalah bom udara UPAB-50 dengan hulu ledak dari sistem roket Grad.

Muatan serupa juga terdapat pada (bom) KAB-50 yang bisa dilengkapi dengan radar pelacak inframerah, video, dan laser. Ada (juga) bom FAB-50 yang disederhanakan

Bom terkecil dalam kelas ini adalah KAB-20. Beratnya sekitar 21 kg dan memuat 7 kg bahan peledak.

Saat ini, tiga unit drone Orion pertama telah bergabung dengan satuan militer Rusia, sementara sisanya akan segera bergabung dalam waktu dekat.

Dengan lebar sayap lebih dari 16 meter dan panjang delapan meter, Orion memiliki berat lepas landas satu ton. Muatannya bisa mencapai 200—250 kg.

Di atas kertas, kecepatan jelajah drone ini mencapai 120 km/jam, tetapi kecepatan maksimumnya belum diketahui.

BACA JUGA: Ramalan 4 Zodiak Silakan Disimak, Ada yang Bakal Sukses

Pesawat nirawak ini mampu beroperasi di ketinggian hingga 7,5 km. Tergantung pada beban dan konfigurasinya, Orion dapat tetap mengudara hingga 24 jam.

Orion punya struktur stasiun optoelektronika di bawah badan drone. Dengan alat ini, drone dapat melakukan pengintaian serta mencari target untuk penggunaan senjata dan memantau hasil serangan.

Untuk mengangkut senjata, para insinyur telah memasang pylon titik pegangan yang dapat dilepas. Perangkat ini dipasang di bawah sayap dan satu lagi di bawah badan pesawat.

 “Dalam waktu dekat, Orion akan menerima bom-bom berpemandu satelit dan laser ini,” kata sang ahli.

BACA JUGA: Cinta 3 Zodiak Mengudara, Rezekinya Tembus Sampai Surga

Insinyur-insinyur Rusia menciptakan rudal X-50 khusus untuk drone ini. Senjata ini memiliki panjang 1,8 meter dengan tubuh berdiameter 180 mm. Bobotnya 50 kg, tetapi hampir separuhnya merupakan massa hulu ledak.

Senjata dengan hulu ledak seberat 7 hingga 20 kg mampu secara efektif melumpuhkan pasukan musuh, kendaraan lapis baja ringan, dan struktur yang tidak dibentengi dengan baik. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co