4 Tentara Tewas, Pembalasan Militer Myanmar Bakal Perih

22 Maret 2021 18:40

GenPI.co - Militer Myanmar telah berikrar membalas kematian 4 tentaranya. Cara perih dan brutal langsung menghantui. Ribuan warga pun langsung eksodus menghindari intimidasi militer.

Lebih dari 1.500 warga tiga desa di Negara Bagian Shan, Myanmar, dilaporkan mengungsi. itu setelah militer berniat balas dendam buntut tewasnya empat teman mereka.

Jelas tak ada yang ingin ditahan junta militer. Ko Khun Myo Hlaing Win, anggota anti-rezim dari Negara Bagian Kayah sudah lebih dulu menceritakan perlakuan brutal militer ke sipil.

BACA JUGA: Senangnya! Peluang Sukses 3 Zodiak Ini Setinggi Puncak Himalaya

Tokoh yang sempat ditahan itu mengatakan, korban disiksa hingga tuli. Ada juga yang dibuat tidak sadar selama proses interogasi.

Karena itu, lebih dari 1.500 warga di desa Leihton, Wari Taung Chay, dan Saungkan memutuskan melarikan diri agar tak ditangkap.

“Militer harus segera meninggalkan desa sehingga warga bisa segera kembali ke rumahnya,” ucap Ko.

Tapi militer Myanmar tak bisa dikendalikan. Usai kehilangan kontak dengan empat prajurit pada Sabtu waktu setempat (20/3/2021), semua tentara langsung terlihat liar.

BACA JUGA: Pasangan Neptu Weton Ini Bawa Petaka, Mohon Hindari ya!

Semua fokus mencari. Belakangan, dua perwira dan dua staf yang ditugaskan ke Kota Pekon mengurus masalah administratif diadang massa.

Tak lama kemudian, empat tentara itu ditemukan tewas dalam keadaan terikat di lubang dekat desa Leihton.

Selain itu, kendaraan mereka juga dibakar. Sebanyak empat warga desa ditangkap. Empat lainnya diinterogasi.

Militer Myanmar lalu menyuarakan ancaman balas dendam terhadap pelaku yang sudah menewaskan teman mereka.

Sumber setempat mengungkapkan, sejak 17 Maret junta sudah menduduki desa yang berada di Negara Bagian Shan.

BACA JUGA: Cinta 3 Zodiak Mengudara, Rezekinya Tembus Sampai Surga

Dilansir The Irrawaddy Minggu (21/3/2021), pasukan menembaki demonstran yang menentang penempatan mereka dengan gas air mata, peluru karet, dan peluru tajam.

Tatmadaw, julukan junta, juga menduduki gereja, sekolah, dan rumah untuk mengakomodasi pasukan mereka. Menyebabkan banyak warga mengungsi.

Di Depayin, Region Sagaing, ribuan warga di lima desa juga mengungsi setelah junta datang buntut tewasnya dua polisi pada 17 Maret. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co