GenPI.co - Beberapa negara Eropa termasuk Prancis dan Jerman telah memanggil utusan China, meningkatkan perselisihan diplomatik yang dipicu oleh keputusan kekuatan Barat untuk menjatuhkan sanksi kepada Beijing atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Uighur.
Langkah itu dilakukan setelah China memberi sanksi kepada sejumlah pejabat Eropa dalam tindakan pembalasan atas tindakan hukuman yang diluncurkan pada hari sebelumnya oleh Uni Eropa, Amerika Serikat, Inggris dan Kanada.
BACA JUGA: Taiwan-AS Tantang China, Xi Jinping Ngamuk, Dunia Hancur Lebur
Sanksi China menargetkan beberapa warga negara Eropa, lima di antaranya adalah anggota Parlemen Eropa, dan empat lembaga yang dikatakan telah merusak kepentingan negara dan menyebarkan kebohongan dan disinformasi dengan jahat.
Dilansir Reuters, Rabu (24/3/2021), anggota parlemen Belgia Samuel Cogolati dan Anggota Parlemen Eropa Prancis Raphael Glucksmann termasuk di antara 10 orang yang dipilih.
Menanggapi langkah China, anggota UE Belgia, Denmark, Prancis, dan Jerman semuanya memanggil duta besar China pada hari Selasa (23/3/2021) kemarin.
Utusan China untuk Belgia diperkirakan akan menghadiri pertemuan pada hari Selasa, sumber pemerintah yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada kantor berita AFP.
Prancis juga memanggil duta besar China pada hari Selasa, kantor berita Reuters melaporkan, mengutip sumber kementerian luar negeri Prancis yang tidak disebutkan namanya.
BACA JUGA: China vs Jepang di Depan Mata, Amerika Rapatkan Barisan
Keputusan itu menggarisbawahi sifat penghinaan dan ancaman yang tidak dapat diterima yang ditujukan pada legislator Prancis dan seorang peneliti, dan keputusan Beijing untuk memberikan sanksi kepada beberapa pejabat Eropa.
Sementara, Duta Besar untuk Prancis Lu Shaye diberi tahu tentang ketidaksetujuan Prancis atas keputusannya untuk menjatuhkan sanksi pembalasan selama pertemuan tersebut.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News