Tumbal Nyawa Terus, Ratusan WNI Hengkang dari Myanmar

15 April 2021 15:50

GenPI.co - Indonesia siaga tingkat dewa. Tumbal nyawa yang terus terjadi di Myanmar membuat pemerintah Indonesia menarik pulang ratusan WNI dari sana.

Status KBRI di Yangon dalam keadaan siaga. Sebanyak 200 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan telah meninggalkan Myanmar.

Direktur Eksekutif Human Rights Working Group, Rafendi Djamin mengatakan rencana konferensi tingkat tinggi ASEAN yang akan digelar akhir bulan ini di Jakarta merupakan langkah positif.

BACA JUGA: Muda dan Gampang Sukses, Cuma 4 Zodiak yang Bisa Begitu

Itu disebut menunjukkan keseriusan ASEAN dalam menanggapi krisis politik yang telah berlarut-larut di Myanmar.

Rafendi berharap KTT ASEAN itu nantinya memiliki dampak yang lebih besar ketimbang dua pertemuan khusus menteri luar negeri ASEAN pada bulan Februari dan Maret lalu, yang juga membahas soal Myanmar.

"Yang kita harapkan pengaruhnya akan lebih besar terhadap perubahan di lapangan. Kekerasan berhenti. Dialog damai bisa dirintis dan dibangun," harap Rafendi.

Harapan yang dirasa tidak berlebihan. Maklum, sejak kudeta militer 1 Februari lalu, lebih dari 700 orang tewas akibat kekerasan berlebihan.

Kekerasan ini kerap dilakukan aparat keamanan terhadap pengunjuk rasa. Insiden terburuk terjadi Sabtu pekan lalu (10/4) di Kota Bago.

Kawasan yang terletak 90 kilometer timur laut Yangon itu itu berubah bak neraka. Menurut kelompok pemantau AAPP (Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik) dan media Myanmar, sedikitnya 82 orang tewas di tangan aparat keamanan Bago. 

Indonesia yang terus memantau perkembangan di Myanmar ikut gelisah. KBRI Yango bergerak cepat. Sebanyak 200 warga negara Indonesia (WNI) dari Myanmar ditarik pulang.

BACA JUGA: Awas! Sombong dengan 3 Shio Ini Bakal Sial

"WNI kita di sini ada yang sudah pulang dengan repatriasi mandiri hampir 200 orang. Yang masih berada di Myanmar ekitar 250 lebih yang masih terdata," kata Duta Besar Indonesia Untuk Myanmar Iza Fadri.

Menurut Iza, sekarang ini Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon masih mempertahankan status Siaga II terkait keamanan warga Indonesia di Myanmar.

KBRI, tambahnya, juga memiliki tempat penampungan bagi warga Indonesia yang merasa kondisi tempat tinggalnya tidak aman. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co