GenPI.co - Hari pertama Ramadan di Masjid Al-Aqsa berlangsung mencekam.
Kepolisian Israel menyabotase pengeras suara di masjid bersejarah itu saat warga Palestina melakukan salah Isya dan Tarawih.
BACA JUGA: PBB Kirim Hawa Panas Neraka ke Israel, Dunia Dibuat Sempoyongan
Menanggapi kejadian tersebut, Juru Bicara Kepresidenan Palestina Nabil Abu Rudeineh mengecam keras tindakan agresif dari Israel.
Nabil mengingatkan agar Israel tak bertindak semena-mena.
Sebab, keadaan bisa jadi berubah total jika konflik negara menjadi konflik agama.
"Ini serangan rasis dan pelanggaran konvensi HAM internasional," ujar Nabil seperti dikutip GenPI.co dari kantor berita Palestina Wafa, Kamis (15/4).
Nabil menyerukan dunia internasional untuk turut mengambil tindakan serius terhadap perlakuan Israel di Yerrusalem.
Sebelumnya, pada Jumat (9/4) Israel mencegah masuknya 300 warga Palestina yang tinggal di tepi barat ke kawasan Masjid Al-Aqsa.
Penolakan 300 warga Palestina itu dilakukan dengan alasan tidak memiliki izin.
Pasukan keamanan di sana akhirnya memutarbalikkan para jemaah ke tempat asalnya menggunakan bus.
BACA JUGA: Tabir Kelemahan Drone Israel Terkuak, Ternyata...
Diketahui, warga Palestina yang tinggal di tepi barat diblokade dan harus mendapat izin dari Israel sebelum memasuki Yerusalem.
Pendudukan Israel di tepi barat itu telah terjadi sejak Perang Timur Tengah pada 1967. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News