Rusia Kirim Hawa Panas Neraka di Laut Hitam, AS-Israel Tidak Diam

17 April 2021 16:48

GenPI.co - Rusia akan membatasi navigasi kapal militer dan resmi asing di beberapa bagian Laut Hitam hingga Oktober 2021 mendatang, hal itu juga  memicu kecaman cepat oleh Ukraina, Amerika Serikat, Israel, dan Uni Eropa.

Pengumuman pada hari Jumat (16/4/2021) datang di tengah ketegangan antara Moskow dan Kyiv yang meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah peningkatan pertempuran antara tentara Ukraina dan separatis pro-Rusia di Ukraina timur.

BACA JUGA: Uni Eropa Gencar Vaksinasi di Tengah Virus Corona Meningkat

Rusia telah mengerahkan pasukannya di sepanjang perbatasan utara dan timur Ukraina serta di semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014. Minggu ini Rusia juga melakukan latihan angkatan laut di Laut Hitam.

"Perjalanan melalui laut teritorial Federasi Rusia untuk kapal militer asing dan kapal negara lainnya akan dihentikan," demikian pernyataan Kementerian pertahanan Rusia, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (17/4/2021).

Dilaporkan pembatasan tersebut juga akan mempengaruhi ujung barat Krimea, garis pantai selatan semenanjung dari Sevastopol ke Hurzuf, dan dari semenanjung Kerch dekat Cagar Alam Opuksky.

Seorang pejabat senior Uni Eropa menggambarkan langkah tersebut sebagai perkembangan yang sangat mengkhawatirkan.

"Tindakan itu bertentangan dengan norma-norma jalur laut bebas dan hukum internasional dan menambah ketegangan di sekitar penumpukan militer di sisi lain perbatasan Rusia dengan Ukraina", kata pejabat itu.
 
Lebih lanjut, pejabat itu menyatakan bahwa pembatasan akan meningkatkan ketegangan karena Rusia mengambil tindakan sepihak di ruang internasional.

Salah satu daerah yang terkena dampak pembatasan Rusia terletak di dekat Selat Kerch, yang menghubungkan Laut Hitam ke Laut Azov dan sangat penting untuk ekspor biji-bijian dan baja dari Ukraina.

Selat Kerch menjadi tempat konfrontasi pada 2018 setelah Rusia menyita tiga kapal Ukraina di sana karena dugaan pelanggaran wilayah perairannya.

Ukraina telah bebas untuk menavigasi Selat Kerch bersama dengan Rusia hingga 2014, ketika Moskow mengklaim kendali penuh atas jalur air tersebut setelah mencaplok Krimea.

Selat Kerch juga merupakan lokasi jembatan mahal sepanjang 19 km (12 mil) yang menghubungkan Krimea dengan daratan Rusia yang dibuka Moskow pada 2018.

BACA JUGA: Kapal Pengungsi Rohingya Terombang-ambing di Tengah Laut Andaman

Selain itu, Kementerian luar negeri Ukraina pada Kamis mengkritik pembatasan navigasi, yang awalnya dilaporkan tanpa rincian awal pekan ini, sebagai perampasan hak kedaulatan Ukraina.

"Rusia tidak boleh menghalangi atau menghentikan transit melalui selat internasional ke pelabuhan di Laut Azov," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co