Lebih Akurat Mana Antara Swab PCR, Antigen, dan GeNose?

04 Juli 2021 12:01

GenPI.co - Aturan perjalanan selama PPKM Darurat Covid-19 di Indonesia saat ini dengan menunjukkan surat hasil negatif swab antigen. Tak hanya swab antigen, tes GeNose pun juga diberlakukan dalam perjalanan menggunakan kereta api.

Selain swab antigen dan GeNose, ada satu lagi tes yang dilakukan sebagai dasar skrining tes Covid-19 di Indonesia, yakni swab PCR. Di masyarakat, masih sering bingung saat harus memilih tes Covid-19 yang sebaiknya dipilih.

Ada perbedaan dalam tes uji Covid-19 dari swab antigen dengan tes PCR.

BACA JUGA:  Para Ahli Minta GeNose Dihentikan, Kemenkes Beri Jawaban Telak

Dilansir dari Ayosemarang.com, disebut juga tes diagnostik atau tes molekuler adalah tes yang cukup banyak digunakan baik di fasilitas medis maupun di masyarakat. Ini dapat membantu mendiagnosis Covid-19 dengan mendeteksi materi genetik virus corona.

Tes PCR merupakan tes gold standar atau standar emas untuk diagnosis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dan juga oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

BACA JUGA:  Mulai Besok Pengguna KAI Commuter Dites Antigen Acak

Asisten Direktur Jenderal di WHO, Dr Hanan Balkhy mengatakan tes PCR, yaitu pengujian NAAT atau pengujian asam nukleat dari virus itu sendiri, adalah yang paling sensitif.

"Dan itu, sebenarnya, untuk menyelesaikan proses pengujian, mereka perlu dilakukan di laboratorium yang cukup canggih," kata Dr Hanan Balkhy.

BACA JUGA:  Gertakan DPR Soal Tes PCR, Menkes Budi Bisa Dibuat Melongo

Sementara jenis kedua adalah tes antigen. Ini membantu mendiagnosis Covid-19 dengan mencari molekul tertentu yang ditemukan di permukaan virus SARS-CoV-2.

Tes ini dapat memberikan hasil hanya dalam waktu 15 menit dan tidak memerlukan analisis lab. Ini biasanya berupa tes antigen.

Meskipun tes cepat dapat memberikan hasil yang cepat, tes tersebut tidak seakurat tes PCR yang dianalisis di laboratorium.

Meskipun tes ini memberikan hasil yang cepat, tes antigen tidak seakurat tes laboratorium atau tes PCR karena memerlukan lebih banyak virus dalam sampel untuk melaporkan hasil positif.

Tes antigen bisa menimbulkan risiko tinggi memberikan hasil negatif palsu.

Negatif palsu berarti tes menunjukkan seorang tidak memiliki Covid-19 ketika ternyata orang itu benar-benar memilikinya.

Tes cepat jarang memberikan hasil positif palsu. Positif palsu adalah ketika Anda dites positif untuk Covid-19 ketika Anda tidak benar-benar memilikinya.

Dalam tinjauan studi Maret 2021 yang disebutkan sebelumnya, peneliti menemukan bahwa tes cepat dengan benar memberikan hasil positif Covid-19 pada 99,6 persen orang.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra
Swab PCR   Antigen   GeNose   Akurat   Tes Covid-19  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co