GenPI.co - Vaksin Sinovac buatan Sinovac Biotech merupakan salah satu vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Sebuah riset yang dilakukan Badan Evaluasi Vaksin Provinsi Jiangsu, China, dan Sinovac Biotech menyatakan bahwa ketahanan antibodi vaksin Sinovac akan menurun setelah 6 bulan.
Dikutip dari Ayobandung.com, peneliti Sinovac Biotech bekerja sama dengan otoritas pengendalian penyakit di China kemudian melanjutkan penelitian untuk mencari tahu berapa lama vaksin bisa memberikan imunitas.
Studi tersebut dilakukan dengan menganalisis sampel darah dari orang dewasa sehat berusia 18-59 tahun dan telah menerima dosis kedua vaksin Sinovac.
Saat dipublikasikan (23/07/21), studi ini masih belum memasuki tahap peer-reviewed atau belum dievaluasi oleh sejawat peneliti.
Dalam pengujian tersebut, peneliti memeriksa kadar antibodi peserta yang telah menerima dosis kedua vaksin Sinovac 6-8 bulan yang lalu.
Analisis kadar antibodi dibagi ke dalam dua bagian, yaitu untuk peserta yang mendapatkan dosis kedua dengan jeda 2 minggu dan 4 minggu.
Dari hasil analisis, di antara peserta yang mendapatkan dosis kedua dengan jeda 2 minggu dan 4 minggu, hanya 16,9% dan 35,2% yang masih memiliki kadar antibodi memenuhi nilai ambang batas.
Kadar antibodi vaksin Sinovac menurun setelah 6 sampai 8 bulan. Hal ini bisa memengaruhi ketahanan antibodi dalam melawan infeksi.
Namun penurunan kadar antibodi ini belum dipastikan apakah dapat memengaruhi keampuhan vaksin Sinovac dalam mencegah gejala berat Covid-19.
Di samping itu, penelitian ini juga belum meninjau berapa kadar antibodi yang dibutuhkan untuk mencegah gejala berat dan kematian akibat Covid-19.
Peneliti juga tidak menguji respons antibodi setelah divaksin SInovac terhadap varian Covid-19 yang lebih menular.
Jadi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah setelah 6 bulan vaksin Sinovac tidak lagi efektif mencegah gejala berat Covid-19.
Namun para peneliti menyebut bahwa meskipun perlindungan dari vaksin menurun, Sinovac telah merangsang sistem imun untuk menghasilkan komponen, seperti sel T dan B, yang dapat mengingat cara menghentikan infeksi virus SARS-CoV-2.
Jadi meski terjadi penurunan kada antibodi, bukan berarti proteksi di dalam tubuh terhadap Covid-19 akan hilang sepenuhnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News