Potensi Gelombang 3 Covid Bisa Mengerikan Pol, Ahli Bongkar Ini

14 Oktober 2021 12:10

GenPI.co - Ada potensi gelombang 3 covid yang bisa sangat mengerikan. Ada analisis datanya. Ahli bahkan berani bongkar semua.

Epidemiolog dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo sangat mewanti-wanti soal ini.

Dia menjelaskan, ancaman gelombang ketiga virus corona alias covid-19 diprediksi terjadi pada Desember 2021 hingga awal tahun depan.

BACA JUGA:  Warning Gelombang 3 Covid Desember, DPR: Setiap Saat Bisa Meledak

Gambaran yang disampaikannya cukup menakutkan. Gelombang ketiga diprediksi bisa lebih parah dari gelombang kedua pada Juli 2021.

Tingkat keparahannya disebut bakal tinggi apabila target program vaksinasi di Indonesia gagal tercapai.

BACA JUGA:  Anies Klaim Kematian 0% Covid-19 , Wagub Berikan Jawaban

Lebih lanjut, Windhu juga menilai ancaman gelombang tiga covid-19 di Indonesia bisa terjadi sebelum Desember 2021.

Prediksi ini muncul setelah munculnya relaksasi yang dilakukan pemerintah seperti pada PON XX Papua. Agenda PON disebut bisa memicu lonjakan covid-19.

BACA JUGA:  Ancaman Gelombang Ketiga Covid-19, Semoga Tidak Terjadi

Belum lagi rencana pemerintah yang bakal menggelar event internasional World Superbike (WSBK) 2021 di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat, November 2021.

Acara yang juga mengundang peserta dari negara lain itu juga dinilai bisa memicu penularan dari sejumlah varian baru mutasi virus SARS-CoV-2.

"Kita ingat bahwa kasus covid-19 ini dimulai 1-2 orang kemudian jadi berjuta-juta orang. Sebenarnya kasus satu pun tidak boleh terjadi," ujarnya, Rabu (13/10).

Yang membuatnya khawatir, capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia masih belum agresif dan maksimal.

Dari data yang dibukanya, baru 58.720.535 warga yang sudah menerima vaksinasi dua dosis.

Jumlahnya baru 28,20 persen dari sasaran 208.265.720 penduduk.

Sementara untuk capaian dosis juga belum menyentuh 50 persen, baru 101.673.077 orang.

"Kalau vaksinasi kita gagal, protokol kesehatan tidak ketat, lonjakannya bisa lebih tinggi. Semua harus serentak dilakukan dan protokol kesehatan tidak boleh kendor," tambah Windhu.

Apabila terjadi lonjakan covid-19 saat capaian vaksinasi dosis kedua 50 persen pada Desember 2021, efek yang ditimbulkan dari lonjakan itu diyakini tidak akan sebesar Juli 2021.

Estimasinya, imunitas warga masih bisa bertahan sekitar enam bulan.

Dengan begitu, kata dia, Januari 2022 merupakan masa-masa rentan penularan covid-19.

"Namun kalau sudah kebal ilmiah melalui vaksin, gejala tidak memberat. Kalau kena covid-19, tidak sampai meninggal," kata dia. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co