GenPI.co - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta masukan dari para pakar lintas disiplin guna menyiapkan skenario menghadapi lonjakan kasus Omicron.
"Dari berbagai penelitian yang diberikan kepada saya oleh para teman-teman epidemiolog dan dokter, kita tahu bahwa varian Omicron ini menular sangat cepat, tetapi less severe atau tidak parah," katanya di Jakarta, Jumat (14/1/2022).
Walaupun terdapat angka kematian di beberapa negara, namun jumlahnya cukup rendah dari varian ini
"Kita mau agar lonjakan kasus konfirmasi ini bisa kita turunkan dan bagaimana upaya kita pasca-lonjakan Omicron ini," ucapnya.
Hingga saat ini, varian Omicron sudah terdeteksi lebih dari 500 kasus konfirmasi di Indonesia. Transmisi lokal pun telah terjadi di wilayah DKI Jakarta.
Pakar dari Eijkman Institute, Amin Soebandrio mengatakan, Indonesia sedang memasuki masa transisi penanganan covid-19 dari varian Delta menuju Omicron.
Oleh karena itu, pengawasan pada tingkat molekular perlu dipertajam, mengingat banyak hal yang belum diketahui mengenai varian ini.
"Sampai sekarang Omicron ini masih terus diteliti, kecepatan penularannya cepat. Walaupun ini merupakan varian yang berbeda dari Delta dengan tingkat kematian yang masih belum ada, tetapi kita perlu terus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat terjadi," ujarnya.
Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK UGM), Hari Kusnanto dan Epidemiolog dari FK Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo juga menyampaikan, seharusnya pemerintah dapat menjaga kenaikan kasus tidak terlalu cepat dan juga tinggi (flattening the curve).
Puncak kasus akan terjadi di bulan Maret namun dengan jumlah kasus yang lebih rendah. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News