GenPI.co - Masyarakat diminta untuk segera melakukan vaksinasi covid-19 dan tidak menganggap remeh varian Omicron.
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, meski Omicron memiliki gejala ringan, namun tetap saja berbahaya.
"Omicron tetap berpotensi membuat orang terkena gejala berat atau mengalami kematian dalam sejumlah kondisi tertentu," tuturnya di Jakarta, Selasa (8/2/2022).
Dicky pun mengajak seluruh masyarakat untuk bekerja sama dan saling melindungi dengan segera melengkapi diri dengan dua dosis vaksin covid-19 yang bisa didapat dari fasilitas kesehatan terdekat.
Sementara guna mendukung perlindungan kekebalan dalam masyarakat terjaga, Dicky menyarankan pemerintah untuk segera mengejar cakupan vaksinasi setidaknya mencapai 80 persen secara nasional atau paling minimal dapat mencapai 70 persen.
"Supaya ketika terdapat pergerakan dari masyarakat, risiko penularan jauh lebih kecil," katanya.
Sedangkan pada vaksin penguat (booster), pemerintah dapat memperluas cakupan setidaknya mencapai 50 persen dari total kelompok yang berisiko yang sudah menurun atau total secara umum dari populasi di Indonesia agar masyarakat dapat aman dan terlindungi.
Termasuk dalam menggencarkan upaya mitigasi melalui 3T (testing, tracing dan treatment) dan dilakukan merata di semua daerah yang ada di luar pulau Jawa-Bali.
“Kelompok rentan harus diperkuat dengan penguat (booster). Semua harus kembali ke leadership dan strategi komunikasi bencana. Vaksinasi penguat (booster) saja Indonesia masih di bawah 5 persen, masih rawan sekali dan potensi kematian tinggi, ini berisiko,” tuturnya. (antara)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News