GenPI.co - Konsumsi sebuah jeruk atau segelas jus stroberi mungkin cukup memenuhi kebutuhan vitamin C per hari bagi banyak orang.
Setelah itu, dosis vitamin C yang berlebihan akan terbuang dengan mudah bersama dengan urine.
Hal tersebut dikarenakan vitamin C termasuk jenis vitamin yang larut dalam cairan.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan RI menyarankan orang dewasa mendapatkan vitamin C sebanyak 65 – 90 miligram dan maksimal 2.000 miligram per hari.
Bila lebih dari angka tersebut, kamu mungkin berisiko terhadap berbagai masalah kesehatan. Di bawah ini sejumlah bahaya dari kelebihan vitamin C yang perlu diwaspadai.
Salah satu dampak yang terjadi akibat tubuh kelebihan vitamin C yakni nutrisi yang tidak seimbang.
Begini, terlalu banyak vitamin C bisa mengganggu fungsi tubuh untuk mengolah nutrisi lainnya.
Sebagai contoh, vitamin C dapat menurunkan kadar vitamin B12 dan tembaga dalam tubuh. Hal ini tentu bisa memicu masalah baru terhadap kesehatan, seperti kekurangan vitamin B12.
Bahaya lain dari kelebihan vitamin C yakni menimbulkan gangguan pada sistem pencernaan. Namun, efek samping ini tidak terjadi akibat konsumsi makanan yang mengandung vitamin C, melainkan akibat vitamin C bentuk suplemen.
Ada pun beberapa gejala penyakit pencernaan yang disebabkan oleh suplemen vitamin C meliputi diare, mual atau muntah, heartburn, serta nyeri perut.
Beberapa ahli percaya bahwa terlalu banyak mengonsumsi suplemen vitamin C dapat menyebabkan tubuh mengeluarkan oksalat dan asam urat dalam urine. Kedua senyawa ini dapat memicu pembentukan batu ginjal.
Menurut ulasan dari The New England journal of medicine, senyawa oksalat biasanya keluar dari tubuh melalui urine.
Pada kondisi tertentu, senyawa ini dapat mengikat mineral dan membentuk kristal yang dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News