Kenali Neuropati, Penyakit yang Bikin Syaraf Rusak Permanen

26 Juni 2022 01:40

GenPI.co - Meskipun masih berusia muda, kamu harus kenali gejala neuropati sedini mungkin agar tak menderita kerusakan saraf permanen.

Ketua Pokdi Neuro Fisiologi Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) mengatakan diagnosis neuropati sedini mungkin dapat mencegah kerusakan saraf yang irreversible atau tidak dapat diubah.

“Serabut saraf bisa melakukan regenerasi jika didiagnosis lebih awal atau lebih dini," ujar Manfaluthy, dilansir dari Antara, Minggu (26/6).

BACA JUGA:  Saraf Kejepit Praveen Kambuh, Ganda Campuran Indonesia Mundur

Manfaluthy mengatakan bila diagnosis dilakukan terlambat, ditakutkan akan ada satu titik kerusakan serabut saraf lebih dari 50 persen yang disebut sebagai "point of no return" atau tidak bisa kembali normal lagi.

"Maka pasien tersebut akan menjalankan sisa hidupnya dengan neuropati,” kata Manfaluthy.

BACA JUGA:  Suplemen Neurobion Forte Pink Paling Cespleng, Khasiatnya Dahsyat

Sebagai informasi, neuropati adalah sebutan untuk kerusakan pada sistem saraf tepi.

Kerusakan bisa mengenai sistem saraf sensorik atau perasa, sistem saraf motorik, sistem saraf otonom, ataupun kombinasi dari ketiga sistem saraf tersebut.

BACA JUGA:  Perbedaan Suplemen Neurobion Putih & Forte Pink, Jelas Khasiatnya

Adapun sejumlah gejala neuropati antara lain kesemutan, kram, rasa terbakar, kaku-kaku, kulit kering atau mengkilap, dan mati rasa.

Apabila gejala kesemutan mulai cenderung terjadi secara terus-menerus dan intensitasnya meningkat, Manfaluthy menganjurkan agar pasien segera datang memeriksakan diri ke dokter.

“Kesemutan yang normal terjadi saat bagian tubuh menekuk dan segera hilang jika beberapa waktu kemudian. Namun, kesemutan pada neuropati terjadi tanpa posisi tubuh yang menekuk,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Manfaluthy memaparkan neuropati pada tahap awal bisa diobati.

Menurut data penelitian yang dia himpun, pemberian vitamin neurotropik pada pasien selama 12 minggu menunjukkan penurunan angka total symptom score (TSS) yang progresif dan signifikan.

“Neuropati itu bisa dicegah dan diobati bila masih stadium awal sampai sedang. Caranya dengan istirahat yang cukup, gizi seimbang, dan olahraga secara teratur,” kata Manfaluthy. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co