GenPI.co - Swafoto kini menjadi aktivitas yang tak boleh terlewatkan, baik saat kumpul dengan teman atau menonton konser musisi kesukaan.
Namun, nyatanya kebiasaan foto selfie secara berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk, terutama bagi kesehatan mental.
Istilah selfitis atau kecenderungan berfoto selfie secara berlebihan pernah dibahas dalam studi yang diterbitkan International Journal of Mental Health and Addiction (2017).
Studi yang dilakukan oleh Dr. Mark Griffiths dan rekan peneliti dari Nottingham Trent University ini menilai perilaku selfie berdasarkan data yang bersumber dari wawancara terhadap 225 mahasiswa di India.
Hasilnya, para peneliti menetapkan Selfitis Behavior Scale (SBS), yakni skala yang digunakan untuk mengetahui tingkat keparahan selfitis yang seseorang alami.
Adapun skala SBS membagi perilaku ini ke dalam tiga kategori sebagai berikut.
Borderline selfitis
Mengambil setidaknya tiga selfie dalam sehari tanpa mengunggah foto tesebut ke media sosial.
Acute selfitis
Mengambil setidaknya tiga selfie dalam sehari, lalu menggunggahnya ke media sosial.
Chronic selfitis
Tidak bisa menahan keinginan mengambil selfie sepanjang waktu dan mengunggah setidaknya enam foto dalam sehari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News