Waspada! Burnout di Tempat Kerja Bahaya

28 Desember 2022 08:00

GenPI.co - Apakah kamu pernah merasa burnout atau tertekan di tempat kerja? Apakah kamu pernah merasa sangat jenuh?

Padahal, kamu sudah bekerja sampai larut malam untuk menyelesaikan semua tugasmu.

Jika iya, kamu mungkin harus mengevaluasi kembali keseimbangan antara kehidupan dengan pekerjaan.

BACA JUGA:  3 Manfaat Bawang Putih untuk Kesehatan, Wanita Pasti Suka!

Nah, Program Ngobrol Bareng (Ngobral) Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) sudah membedahnya secara daring pada Jumat (23/12).

BACA JUGA:  Ini 3 Manfaat Kopi untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Cegah Diabetes

Program itu kembali menghadirkan psikolog Andri Hadiansyah yang mengawali obrolan dengan mind game sebelum penyampaian materi yang diikuti dengan diskusi.

Pembahasan Ngobral mengulas topik Managing Work-Life Balance in Every Day Life.

BACA JUGA:  Jawab Tantangan Globalisasi, UAI Rilis Buku Digital You Are a Hero

Topik itu mengajarkan arti penting menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi. Keseimbangan yang terjaga bermanfaat untuk kesehatan mental.

Meski topik itu diperuntukkan bagi para pekerja atau karyawan, beberapa siswa SMU ternyata juga tertarik mengikuti Ngobral yang diselenggarakan UAI.

Program Ngobral diharapkan membuat para peserta memiiki kemampuan mengatur tanggung jawab yang sedang dijalani, baik di lingkup pekerjaan, perkuliahan, dan kehidupan keluarga.

Dengan demikian, tidak terjadi konflik antara kehidupan pribadi dengan karier yang sedang dijalani. 

“Seseorang yang mampu menjaga keseimbangan antara kerja dan peran lainnya bisa menciptakan kondisi yang nantinya bisa meningkatkan motivasi, produktivitas, dan sikap loyal pada pekerjaan yang dijalani,” jelas Andri. 

Psikolog profesional Amy Sulivan menjelaskan banyak orang berpikir bahwa pekerjaan lebih dari segalanya.

Padahal, kerja berlebihan dapat menyebabkan stres meningkat yang membahayakan kesehatan.

“Meski kerja keras merupakan hal yang baik, bila pekerjaan mengambil alih hidup, ini bukanlah hal yang baik,” kata dia.

Dia menjelaskan seseorang akan mengalami burnout ketika keseimbangan kehidupan dan kerja tidak selaras.

Inilah kondisi yang menjadikan seseorang sangat lelah sehingga tugas-tugas yang mudah pun terasa membebani.

Hidup dan pekerjaan baru bisa dikatakan seimbang jika seseorang tidak menghabiskan seratus persen waktunya hanya untuk memikirkan pekerjaan.

Sebab, siapa saja perlu meluangkan waktu untuk melakukan hal-hal disukai. Misalnya, mengembangkan hobi atau bersenang-senang saat liburan dan menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.

Perlu juga meluangkan waktu bagi diri sendiri dan menjaga kesehatan.

Obrolan seputar dunia kerja berikut permasalahan yang ada di dalamnya akan selalu menarik saat dilihat dari sudut pandang psikologi.

Hal itulah yang menjadi daya tarik Program Studi Psikologi Universitas Al-Azhar Indonesia.

Program studi ini telah meluluskan ribuan sarjana yang kini berkiprah di berbagai perusahaan di Indonesia.

Melalui obrolan ilmiah yang dikemas dalam program Ngobral, UAI ingin berkontribusi langsung kepada masyarakat umum yang membutuhkan pengetahuan segar.

Ke depan, program itu akan menyajikan topik-topik lainnya dari beragam perspektif keilmuan yang ada di Universitas Al-Azhar Indonesia.

Sebagai informasi, saat ini Universitas Al-Azhar Indonesia telah memiliki enam fakultas dan 19 program studi untuk ilmu-ilmu humaniora maupun eksakta.

Selain itu, UAI juga telah membuka dua program magister yakni Magister Ilmu Hukum serta Magister Ilmu Komunikasi.

“Pendaftaran mudah saja. Silakan klik penerimaan.uai.ac.id. Semua informasi ada di sana,” jelas Direktur Promosi dan Penerimaan Mahasiswa Baru UAI Andri Hadiansyah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co